Disindir Salim Segaf Al-Jufri karena Bikin Partai Baru, Fahri Hamzah: Di PKS Pemimpin Gak Mungkin Salah

Disindir Salim Segaf Al-Jufri karena Bikin Partai Baru, Fahri Hamzah: Di PKS Pemimpin Gak Mungkin Salah
Inisiator Partai Gelora Fahri Hamzah di di Hotel Regis Arion, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2019).(KOMPAS.com/Haryantipuspasari)

JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Sindiran Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah.

Sebelumnya, Salim Segaf mengungkapkan kalau tidak ada kecocokan, penyelesaian bukan lantas keluar membuat partai baru. Itu krisis hati, jadi penyelesaiannya kembali ke hati.

"Untuk menjawab komentar-komentar dari para petinggi PKS, itu kita harus tahu pertama-tama, bahwa di PKS itu pimpinan itu memiliki kekuasaan absolut, memegang kebenaran absolut, sehingga enggak mungkin ada yang bantah," ujar Fahri Hamzah dihubungi wartawan, Jumat (15/11/2019).

Seperti diketahui, sejumlah mantan petinggi PKS membentuk Partai Gelora. Partai tersebut dipimpin oleh Anies Matta, Fahri Hamzah, dan Mahfudz Siddiq.

Fahri menilai Ketua Majelis Syuro memiliki kekuasaan besar di internal PKS. Misalnya, Ketua Majelis Syuro bisa menyalahkan orang lain jika terjadi perpecahan di internal partai. Padahal dia yang menjadi pemimpin partai.

"Ini sebenarnya budaya kepemimpinan yang tak bertanggung jawab dan memang susah, karena feodalisme menyatu dengan kekuasaan sehingga enggak ada koreksi kepada pimpinan," ungkap Fahri, mantan pendiri PKS ini.

Dia menilai apa yang dikatakan pimpinan partai itu seolah-olah benar. 

"Padahal ini semua adalah buah dari kesalahan pimpinan. Jadi kalau orang pecah, pertanyaannya itu di bawah kepemimpinannya siapa, seharusnya menyalahkan diri (sendiri-red) dan bahkan mengundurkan diri. Tapi di PKS tak ada logika semacam ini, yang ada pemimpin enggak mungkin salah, itu yang menyedihkan sampai kapan pun," tutur mantan Wakil Ketua DPR ini. (R02)

Sumber: Sindonews.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index