Berasal dari Keluarga Kaya Raya, Orang Tua Tak Tahu Kalau Anaknya Gay

Berasal dari Keluarga Kaya Raya, Orang Tua Tak Tahu Kalau Anaknya Gay
Reynahrd Sinaga lebih menikmati tinggal di Inggris daripada di Indonesia. Foto/DailyMail

RIAUSKY.COM - Berasal dari keluarga kaya di Indonesia, Reynahrd Sinaga diketahui tinggal di apartemen berantakan dekat desa gay Manchester. 

Namun pria yang divonis penjara seumur hidup dalam kasus pemerkosaan itu biasa membanggakan gaya hidup mewah keluarganya yang sangat kaya di Indonesia.

Hidupnya di Inggris sebagai mahasiswa abadi didanai oleh uang yang dikirim padanya dari ayahnya yang merupakan pengusaha properti. 

Sinaga tampaknya enggan kembali ke Indonesia karena orangtuanya, Saibun dan Normawaty tidak tahu anaknya seorang gay. 

Karena tidak tahu pula, orangtuanya ingin Sinaga segera menikah dengan seorang wanita dan berumah tangga.

"Ayahnya seorang pria yang sangat kaya. Mereka memiliki rumah besar di pusat Jakarta. Dia membanggakan memiliki banyak pembantu, sopir dan semuanya," ungkap seorang bekas teman Sinaga pada Daily Mail.

Sinaga yang memiliki seorang adik perempuan dan laki-laki itu jelas menikmati gaya hidup di Manchester yang liberal dan toleran. Dia pun tak pernah menyembunyikan identitasnya sebagai gay saat tinggal di kota di Inggris itu.

Kondisi itu bertolak belakang dengan Indonesia yang homoseksualitas dianggap tabu dan ilegal. Sinaga mengaku dia akan menunjukkan penampilan yang lebih konservatif saat mengunjungi keluarganya di Indonesia.

"Kesan saya ialah keluarganya mengetahui dia tidak normal tapi dia tidak pernah mengatakan pada mereka bahwa dia gay. Dia biasa mengubah rambut dan pakaiannya untuk pulang ke rumah," papar bekas temannya.

Apartemen Sinaga di Montana House hanya beberapa ratus meter dari desa gay Manchester dan dekat dengan bar dan klub malam yang sering didatangi mahasiswa muda yang menjadi mangsanya. 

"Dia biasanya banyak pergi untuk kencan dan akan tidur banyak juga. Keluarganya sangat kaya sehingga dia tak pernah bekerja dan dia akan selalu keluar setiap pekan dengan orang berbeda, dari yang saya ingat," kata teman Sinaga.

Menurut temannya, Sinaga yang terobsesi dengan Spice Girls saat masih muda itu mengklaim keluarganya gagal memahaminya dan menganggapnya sosok yang aneh.

"Orangtuanya mencoba membuat dia bertemu beberapa gadis dari negaranya. Mereka ingin dia menikah dan memiliki keluarga," tutur temannya itu.

Sinaga yang dipanggil Rey itu datang ke Inggris sebagai mahasiswa pada 2007, saat dia berumur 24 tahun. Dia menyelesaikan gelar master dalam bidang perencanaan di Universitas Manchester, kemudian melanjutkan studinya di lembaga yang sama dengan mengambil gelar master lainnya di bidang sosiologi dan lulus pada 2011.

Setelah dia meraih gelar PhD dalam geografi di Universitas Leeds, dia secara rutin datang ke sana untuk supervisi tesisnya yang berjudul "Seksualitas dan transnasionalisme sehari-hari. Gay dan pria biseksual Asia Selatan di Manchester".

Dia juga menulis esai dalam berbagai topik yang beberapa tulisannya dipublikasikan online. Namun akademisi menganggap karyanya tidak memenuhi standar yang diinginkan.

Universitas Leeds menangguhkan studinya saat dia ditahan pada 2017 dan mengeluarkannya setelah pengadilan pertamanya pada 2018.

Sinaga menganut Katholik Roma dan tetap sebagai pemeluk yang taat saat di Manchester. Dia biasa berdoa di St John dan St Chrysostom, gereja Anglikan liberal di Rusholme, sekitar satu mil dari apartemennya.

Di sanalah dia berteman dengan dua pria gay berumur lebih tua dan menganggapnya sebagai "orang tua gay dia".

Vonis pengadilan terhadap Sinaga sangat mengejutkan keluarganya di Indonesia. Keluarganya rutin mengunjungi Sinaga di Inggris dan akan minimal mengunjunginya sekali di penjara.

Teman keluarga Sahat Sinaga yang merupakan pengusaha kelapa sawit di Jakarta mengatakan, "Ini berita mengejutkan bagi mereka yang harus dihadapi."

Ibu Sinaga dan adiknya, Friska, yang seorang dokter memberi keterangan dalam pengadilan Sinaga. Hakim Suzanne Goddard QC menyatakan mereka tidak tahu tentang Sinaga yang merupakan pemerkosa berdarah dingin, licik, dan penuh kalkulasi.

"Tidak, mereka tidak tahu semua ini. Mereka akan terkejut, sangat terkejut," papar Sahat Sinaga.

Sementara Ayah Sinaga menolak berkomentar tentang kasus tersebut. (R03)

Sumber: Sindonews.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index