Sakit Jiwa, Pemuda Guntung Bunuh Diri

Sakit Jiwa, Pemuda Guntung Bunuh Diri
Ilustrasi

 

TEMBILAHAN (RIAUSKY.COM) - Bunuh diri seperti menjadi tren di kalangan anak muda saat ini, banyak kasus bunuh diri remaja yang kemudian diungkap hanya karena masalah sepele.
 
Demikian juga halnya dengan salah seorang pemuda di Kelurahan Tagaraja, Kecamatan Kateman, Kabupaten Inhil, ia ditemukan tewas bunuh diri oleh kakak perempuannya berinisial I.
 
I begitu kaget saat menemukan adik kandungan tergantung di plafon rumah, Jumat (29/1) semalam. Ia pun meminta pertolongan warga untuk menurunkan adik laki-lakinya yang berinisial M itu.
 
Kejadian ini dibenarkan oleh Kapolres Inhil, AKBP Hadi Wicaksono, bahkan menurut Kapolres, kejadian ini murni adalah kasus bunuh diri. Dimana pemuda berusia 28 tahun tewas dan diketahui pertama kali oleh kakak korban yang pulang ke rumah pada pukul 17.30 WIB.
 
Berada di rumah, sang kakak memanggil-manggil adiknya itu, namun tidak ada jawaban, kemudian ia masuk ke dalam rumah dan melihat korban sudah tergantung di ruang belakang atau dapur.
 
Melihat hal demikian ia langsung berlari keluar rumah dan berteriak minta tolong, selanjutnya masyarakat setempat mencoba memutuskan kain sarung yang digunakan korban sebagai gantungan leher korban, namun pada saat korban diturunkan sudah meninggal dunia.
 
Olah TKP dan dilakukan VER oleh tim dokter RSUD Raja Musa, dan diperoleh hasil pada tubuh korban terdapat luka bekas jeratan di leher yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan pada tubuh korban tidak ditemukan tanda kekerasan lainnya.
 
Dari kejadian itu, beberapa barang bukti yang berhasil diamankan adalah selembar kain sarung yang telah dipotong yang dijadikan korban tali menggantungkan lehernya ke plafon rumah dan ember bekas warna putih, diduga tempat pijakan korban sebelum meloncat dan menggantungkan diri.
 
Nekat Bunuh Diri Secara Sadis
Sebelumnya tewas seorang pemuda berinisial G yang merupakan warga Sungai Guntung, Kecamatan Kateman, Kabupaten Inhil, Riau dengan cara sadis diduga karena bunuh diri.
 
Sebanyak 10 luka tusukan dibagian perut dan memotong pergelangan tangan sebelah kanan, pemuda 20 tahun itu mengakhiri hidupnya dengan sebilah pisau garpu.
 
Berdasarkan penuturan keluarga korban kepada Polsek Kateman, bahwa korban mengalami depresi akibat penyakit yang dideritanya.
 
Hal itulah yang diduga kuat oleh pihak kepolisian menjadi pemicu korban mengakhiri hidupnya dengan cara yang sangat sadis.
 
''Hasil interogasi, keluarga korban menjelaskan bahwa korban sering mengalami depresi atau gangguan mental akibat penyakit epilepsi yang dideritanya,'' jelas Kapolres Inhil, AKBP Hadi Wicaksono kepada GoRiau.com.
 
Tewasnya G pertama kali diketahui oleh ayahnya, Senin (18/1), dimana saat itu, sang ayah datang ke kamar korban untuk membangunkannya, namun ia malah melihat anaknya sudah tak bernafas dengan banyak luka tusukan dan pergelangan tangan sudah terputus. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index