SADIS, Dituduh Curi Kompor, Remaja 14 Tahun Diikat Dalam Lingkar Ban, Dibakar Lalu Disuruh Lari...

SADIS, Dituduh Curi Kompor, Remaja 14 Tahun Diikat Dalam Lingkar Ban,  Dibakar  Lalu Disuruh Lari...
Remaja yang diduga menjadi korban amuk massa yang diikat dan dibakar karena dituduh mencuri kompor. Foto: cakaplah.com

PANGKALAN KERINCI (RIAUSKY.COM)- Seorang remaja berusia 14 tahun dilaporkan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Pangkalan kerinci karena mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya. 

Dia diduga menjadi korban amuk massa yang hendak membakarnya hidup-hidup karena diduga mencuri kompor.

Dia, sebagaimana dilaporkan cakaplah.com  berhasil menyelamatkan diri dari aksi mencekam tersebut setelah berlari pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi dia ditangkap warga. 

Kini hampir seluruh bagian tubuhnya harus dibaluti perban karena luka bakar serius yang dialami. 

Bocah malang bernama berusia 14 tahun itu dirawat intensif di ruangan bedah lantai I RSUD Selasih Pangkalan Kerinci. Kondisi seluruh tubuhnya nyaris dibalut perban.

Terlihat ia tidak bisa bergerak sama sekali, ia hanya terbaring kaku dengan selang infus yang menancap di salah satu bagian tangannya.

Beruntung kedua orang tua korban Hamaluhu dan Nainggolan tampak setia mendampingi perawatan buah hatinya.

Ibu korban Nainggolan, Jumat (13/3/2020) peristiwa yang dialami anak pertamanya, dari dua bersaudara adalah korban amukan massa dengan cara dibakar hidup-hidup.

Menurut penuturan Nainggolan, kejadian yang mencekam itu terjadi Ahad (8/3/2020) malam, di koridor RAPP KM 74, Kecamatan Baserah Kuantan Singingi, atau hanya 300 meter dari kediamannya.

“Anakku, itu dituduh dan dipaksa mengaku mencuri kompor milik salah satu warga, lantaran tak mau mengaku iapun mau dibunuh hidup-hidup dengan cara dibakar,” terangnya, mengawali pembicaraan.

Pelakunya, kata dia berjumlah sepuluh orang. Anaknya, kala itu dimasukkan ke dalam lingkaran ban mobil sebanyak tiga buah yang sudah disiapkan. Tidak itu saja agar korban tak melawan lalu diikat dengan tali.

Akhirnya, setelah anaknya tidak berdaya sebut Nainggolan, lalu disiram bensin dan dibakar. Setelah kobaran api menyala kemudian korban dilepas dan disuruh berlari menuju ke rumah dengan kondisi api yang masih menyala.

Di saat itulah, kata dia nyawa putranya selamat. Malam itu juga putranya dilarikan ke Puskesmas terdekat hanya saja petugas medis tak sanggup menangani dan akhirnya dirujuk ke RSUD Selasih Pangkalan Kerinci.

“Sejauh ini, baru satu orang dari pelaku yang berhasil diamankan polisi,” tandasnya, seraya meminta penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus yang dialami putranya.(R05)
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index