Lockdown Beijing Mirip Wuhan, Tanda Gelombang II Dimulai?

Lockdown Beijing Mirip Wuhan, Tanda Gelombang II Dimulai?
Suasana lockdown di Kota Beijing.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)-  Pemerintah China kembali memberlakukan penguncian (lockdown) untuk menekan penyebaran kasus virus corona (COVID-19) yang kembali dikonfirmasi di negara itu.
 
Pada Sabtu (13/6/2020), pemerintah mengunci sebagian kota Beijing setelah menemukan enam kasus domestik baru COVID-19 pada hari tersebut. Pasien yang terinfeksi adalah tiga pekerja pasar Xinfadi, satu pengunjung pasar dan dua karyawan di Pusat Penelitian Daging China.
 
Sebelumnya pada Jumat pemerintah juga telah melaporkan kasus corona baru. Ini merupakan kasus pertama yang dilaporkan di Beijing setelah dalam dua bulan terakhir tidak melaporkan kasus sama sekali. Pasien yang terinfeksi dikabarkan mengunjungi pasar daging Xinfadi pada minggu lalu dan tidak memiliki riwayat perjalanan dari luar kota baru-baru ini.
 
Akibat itu, pihak berwenang menutup pasar Xinfadi, dan juga pasar makanan laut lain yang sempat dikunjungi oleh salah satu pasien, untuk disinfeksi dan dilakukan pengambilan sampel.

"Distrik itu dalam mode darurat masa perang," kata Chu Junwei, seorang pejabat distrik Fengtai, Beijing, sebagaimana dilaporkan Al-Jazeera kami lansir dari cnbcindonesia.
 
Lebih lanjut, Junwei mengatakan bahwa 517 orang telah dites di pasar grosir Xinfadi. Di mana 45 orang di antaranya diketahui positif terinfeksi virus corona baru. Namun, tidak satupun dari mereka menunjukkan gejala COVID-19. China tidak memasukkan kasus tanpa gejala dalam penghitungan infeksinya.
 
Pihak berwenang Beijing juga mengatakan lebih dari 10.000 orang di pasar akan melakukan tes asam nukleat untuk mengetahui apakah mereka terinfeksi virus corona atau tidak.
 
Menurut Katrina Yu dari Al Jazeera, Xinfadi adalah pasar grosir terbesar di kota itu. Pihak berwenang mengatakan bahwa sampel virus corona ditemukan di atas meja pemilik toko yang menjual makanan laut di pasar, jelasnya.
 
Kemunculan kasus-kasus baru itu memicu kekhawatiran akan terjadinya gelombang dua wabah yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan itu. Apalagi penyebarannya juga mirip, berasal dari pasar. Oleh karenanya pemerintah kembali memberlakukan lockdown.
 
Selama lockdown diberlakukan, orang-orang diminta untuk membatasi pergerakan termasuk tidak meninggalkan rumah mereka untuk hal-hal yang tidak penting. Sembilan sekolah dan taman kanak-kanak yang dekat lokasi juga ditutup. Polisi militer dikirim ke distrik Fengtai untuk mengawasi keadaan dan banyak pertemuan publik yang direncanakan serta acara olahraga telah dibatalkan.
 
Pejabat kota mengatakan dalam sebuah briefing, lockdown diberlakukan di 11 kompleks perumahan di distrik Fengtai, Beijing selatan, wilayah dekat pasar daging berada.
 
Sebelumnya saat kasus corona kian meningkat pada awal Januari, China telah memberlakukan penguncian pada beberapa kotanya, termasuk Wuhan, pusat wabah. Setelah beberapa bulan memberlakukan penguncian yang ketat, wabah corona di China akhirnya bisa dikendalikan sebelum kembali muncul pada Jumat.
 
Menurut Worldometers, per Minggu ini China memiliki 83.132 kasus corona dengan 4.634 kematian dan 78.369 sembuh.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index