Menyiasati Cara Minum Obat Saat Puasa

Menyiasati Cara Minum Obat Saat Puasa
Ilustrasi/alodokter

JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Kamu sedang rutin minum obat yang dianjurkan dokter dan bingung menyesuaikannya saat bulan puasa? Tenang, kamu bisa menerapkan cara minum obat yang tepat saat puasa seperti yang akan dijelaskan di artikel ini.

Saa puasa, kebingungan tentang cara minum obat mungkin muncul karena adanya durasi panjang di mana kamu tidak makan atau minum. Padahal, beberapa jenis obat disarankan untuk dikonsumsi pada siang hari setelah makan siang.

Selain itu, biasanya minum obat juga diikuti dengan konsumsi air putih. Jika kamu sedang puasa, tentunya hal ini akan membatalkan puasamu.

Cara Minum Obat Saat Puasa
Saat menjalani puasa Ramadan, kamu tidak bisa makan dan minum selama kurang lebih 13 jam. Biar kamu nggak bingung dalam proses penyesuaian cara minum obatnya, berikut adalah penjelasan dan contoh obatnya:

Obat 1 kali sehari
Obat yang perlu diminum 1 kali sehari tidak memiliki penyesuaian yang berarti selama bulan puasa. Obat tetap bisa dikonsumsi saat malam hari setelah buka puasa atau pagi hari saat sahur.

Contohnya, obat antihipertensi yang penggunaannya 1 kali sehari sebaiknya dikonsumsi saat makan sahur. Hal ini agar obat tersebut dapat mengendalikan tekanan darah saat beraktivitas di siang hari.

Obat maag yang dikonsumsi 1 kali sehari, seperti omeprazole, lansoprazole, esomeprazole, atau pantoprazole, disarankan untuk diminum pada malam hari sebelum tidur.

Sementara itu, obat antidiabetes glimepiride, glibenclamide, atau glipizide bisa diminum saat berbuka puasa karena pada waktu ini kadar gula darah setelah makan cenderung meningkat.

Untuk obat penurun kolesterol, seperti simvastatin, atorvastatin, atau rosuvastatin, disarankan untuk diminum pada pukul 7–9 malam atau menjelang tidur malam karena efek obat lebih baik di waktu tersebut.

Obat 2 kali sehari
Obat yang diminum 2 kali sehari bisa dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa. Obat yang diminum sebelum waktu makan bisa dikonsumsi sebelum makan sahur, sebelum menyantap makanan utama saat berbuka puasa, atau setelah berbuka puasa.

Obat maag yang dikonsumsi 2 kali sehari, seperti ranitidin, cimetidin, atau famotidin, dianjurkan diminum saat malam hari sebelum tidur dan pada waktu makan sahur. Hal ini karena kadar asam lambung lebih tinggi pada malam hari, sehingga bila diminum malam hari dapat mencegah naiknya asam lambung.

Sementara itu, obat antidiabetes metformin yang diminum 2 kali sehari dianjurkan untuk dikonsumsi saat berbuka puasa dan malam hari sebelum tidur. Penting untuk diingat, hindari konsumsi obat antidiabetes saat makan sahur guna mencegah terjadinya hipoglikemia pada siang hari.

Obat 3 kali sehari
Obat diminum 3 kali sehari dikonsumsi saat sahur, berbuka puasa, dan tengah malam sekitar pukul 11. Pastikan obat dikonsumsi dalam rentang waktu yang sama. Jika memungkinkan, kamu dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mengganti jenis obat yang memiliki frekuensi minum lebih sedikit.

Misalnya, obat hipertensi captopril yang diminum 2–3 kali sehari bisa diganti dengan lisinopril yang dikonsumsi 1 kali sehari.

Obat 4 kali sehari
Obat yang diminum 4 kali sehari, konsumsilah saat sahur, berbuka puasa, pukul 11 malam, dan pukul 1 dini hari. Sebenarnya, penggunaan jenis obat yang diminum 4 kali sehari tidak disarankan saat berpuasa. Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengganti jenis obat yang memiliki rentang konsumsi lebih sedikit.

Selain waktu konsumsi, aturan minum obat juga bisa berupa sebelum atau sesudah makan. Untuk obat yang diminum sebelum makan, kamu bisa mengonsumsinya 30 menit sebelum makan sahur atau 30 menit sebelum makan besar saat berbuka.

Bila obat perlu diminum tengah malam dengan aturan sesudah makan, sebaiknya kamu isi perut terlebih dahulu. Kamu bisa mengonsumsi camilan seperti roti sebelum minum obat.

Setelah membaca penjelasan di atas, kamu sudah nggak bingung untuk minum obat saat puasa, kan? Kalau kamu sedang mengonsumsi obat, terlebih bila frekuensi minum obatnya sering, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan waktu minum obat yang tepat atau mungkin menggantinya ke jenis obat lainnya.(R04)
Sumber Berita : alodokter.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index