Disketapang Pekanbaru Lakukan Uji Mutu Keamanan 10 Bahan Pangan di Pasar Palapa

Disketapang Pekanbaru Lakukan Uji Mutu Keamanan 10 Bahan  Pangan di Pasar Palapa
Proses pengujian sampel 10 jenis bahan pangan yang dibeli dari Pasar Palapa Pekanbaru.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Sebelum dikonsumsi oleh masyarakat, idealnya bahan pangan yang beredar di pasar melalui proses pengujian untuk kualitas dan kecenderungan kontaminasi zat-zat yang berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan.

Peran tersebut salah satunya  berada di bawah pengawasan Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru.

Untuk mendukung tugas dan fungsi pengawasan tersebut, Disketapang Pekanbaru saat ini telah memiliki Laboratorium Pengujian Kualitas Pangan Asal Tumbuhan.

Dan secara berkala, laboratorium yang terus dalam proses penyempuraan ini  melakukan pemantauan dengan melakukan pengecekan bahan pangan yang berrdar di pasar-pasar di Kota Pekanbaru.

Laboratorium Pengujian Kualitas Pangan Asal Tumbuhan Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru mengintensifkan upaya pemantauan terhadap kualitas buah dan sayuran yang dikonsumsi masyarakat di Kota Pekanbaru.

Pengujian dilakukan secara berkala untuk memastikan seluruh pangan segar asal tumbuhan (PSAT)  yang dikonsumsi oleh masyarakat Pekanbaru memenuhi standar kelayakan dan terbebas dari residu yang berisiko menyebabkan gangguan kesehatan dalam jangka panjang. 

Berkaitan dengan itu, pada Selasa (23/5/2023), jajaran Disketapang Pekanbaru, melalui Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan melakukan pengambilan sampel terhadap 10 jenis bahan pangan dalam bentuk sayuran dan buah yang hendak dikonsumsi masyarakat, selanjutnya dilakukan uji laboratorium Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT).

Hasilnya pun ternyata cukup mengagetkan petugas Disketapang, kerena ternyata, dari 10 jenis komoditas sayuran dan buah yang dilakukan pengambilan sampel, sebanyak 6 di antaranya dinyatakan aman untuk dikonsumsi, sementara 4 lainnya dipastikan tidak aman dikonsumsi. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Disketapang Pekanbaru, Yarnengsih Alam yang turun bersama jajaran di pasar tersebut.

''Sampel yang diambil sebanyak 10 komoditi, yakni apel, pir, mangga, lemon, cabe, brokoli, kacang panjang, kol, terong dan tomat,''ungkap Yarnengsih Alam.

Petugas Disketapang melakukan pemilihan sampel buah dan sayuran di Pasar Palapa.

Dari 10 komoditas itu, 4 di antaranya ditemukan positif terkontaminasi pertisida di atas ambang batas wajar. 

''Hasil dari sampel yang diambil kita periksa di laboratorium, dan hasilnya ternyata ada 4 yang positif mengandung kontaminasi pestisida di atas ambang,''ungkap dia.

Untuk komoditas buah khususnya, seperti apel, pir, mangga thailand, juga cabai, ditemukan kontaminasi pestisida yang cukup tinggi. 

''Bahkan, untuk salah satu komoditasnya, kita temukan kualitas sampelnya sampai berwarna pink (merah jambu), yang artinya kadar pestisidanya tinggi,''papar dia lagi. 

Dengan temuan itu, Neng, begitu dia akrab disapa menjelaskan kalau pihaknya akan mengurati UPT Pasar untuk langkah sinergi memastikan produk pangan yang akan dikonsumsi masyarakat aman. 

''Ya, kewenangan kita saat ini memang tidak sampai pada penindakan. Namun, temuan di lapangan tadi akan kita progres dengan menyurati UPT Pasar setempat untuk melakukan pemantauan,''sebut dia.

Yarnengsih Alam juga menjelaskan, pihaknya juga akan mengirimkan sampel data yang telah dilakukan pengujian itu kepada Laboratorium di jenjang yang lebih tinggi yang ada di Provinsi Riau untuk melakukan pengujian ulang terhadap sampel.

''Ya, rencannya memang kita akan kirimkan sampelnya ke Provinsi, karena pastinya, peralatan untuk pengujiannya jauh lebih lengkap dibandingkan yang ada di Kota Pekanbaru,''jelas dia lagi.

Pemeriksaan terhadap mutu dan kualitas pangan yang beredar di tengah masyarakat oleh Disketapang ini, dijelaskan Yarnengsih adalah dalam upaya memastikan produk pangan yang akan dikonsumsi warga Pekanbaru benar-benar aman dan bebas dari kontaminasi zat-zat berbahaya, seperti pestisida, timbal dan jenis lain yang berpotensi menyebabkan terjadinya penyakit pada masyarakat dalam jangka panjang.

''Ya, pastinya, zat-zat seperti pestisida, timbal itu potensial menjadi pemicu kanker. Dan kita harus memberi pemahaman pada masyarakat, juga pedagang tentang produk pangan yang bukan saja bagus dari sisi bentuk, menarik dari warna, namun juga harus sehat bila dikonsumsi,'' ungkap dia. 

Proses pengujian kualitas kelayakan buah dan sayuran  terbebas dari residu dan kontaminsi zat berbahaya di laboratorium Disketapang. 

Karena itulah, dia juga menjelaskan akan bersinergi dengan stake holder lainnya dalam mengupayakan keamanan dan mutu pangan. 

''Kita berharap, seluruh pangan yang dijual dan akan dikonsumsi masyarakat itu benar-benar sudah aman dan layak dikonsumsi, dan salah satu ukurannya adalah bahwa pangan yang beredar sudah teregistrasi bahkan sudah tersertifikasi sebagai pangan yang aman di konsumsi,'' harap dia.

Seperti beberapa pusat perbelanjaan yang khusus menjual sayur dan buah di Pekanbaru, dijelaskan Yarnengsih, sejauh ini ada yang telah bersertifikasi dan ada yang kelompok wanita tani yang sayurannya sudah teregister dan tersertifikasi dan dipastikan aman untuk dikonsumsi. 

Sebagai sarana edukasi, dia juga mengimbau masyarakat saat membeli produk pangan untuk tidak hanya terpukau pada bentuk dan warna saja. ''Karena faktanya, temuan kita, pada beberapa komoditas, bahkan warnanya sangat menarik, bentuknya juga akan membuat banyak orang menyukai, tapi setelah dilakukan pengujian, mengandung kontaminasi zat-zat yang bisa berbahaya untuk kesehatan,'' jelas dia.

Dan tak lupa, dia juga mengajak masyarakat untuk lebih dahulu mencuci dengan bersih pangan yang dibeli di pasar untuk memastikan zat-zat berbahaya yang menempel di kulit atau permukaan buah atau sayuran tidak lagi ada.(Advertorial)

 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index