Beri-beri pada Ibu Hamil, Inilah Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Beri-beri pada Ibu Hamil, Inilah Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Ilustrasi/net

JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Beri-beri pada ibu hamil dapat disebabkan oleh mual atau muntah yang berlebihan. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya asupan vitamin B1 atau tiamin. Jika tidak segera ditangani, beri-beri dapat membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi.

Beri beri pada ibu hamil terjadi akibat tubuh kekurangan vitamin B1 atau tiamin. Ada dua jenis penyakit beri-beri, yaitu beri-beri basah yang menyerang jantung dan sistem peredaran darah serta beri-beri kering yang menyebabkan gangguan saraf dan otot.

Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak usia 1–4 tahun. Namun, orang dewasa juga bisa mengalaminya, termasuk ibu hamil.

Penyebab Beri-beri pada Ibu Hamil
Beri-beri pada ibu hamil lebih rentan dialami jika tubuh kekurangan asupan vitamin B1. Jumlah asupan nutrisi ini yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah 1,4 miligram per hari.

Vitamin B1 ini tidak hanya dapat mencegah penyakit beri-beri, tetapi juga berperan penting dalam perkembangan otak, sistem saraf, otot, dan jantung janin. Selain itu, vitamin ini juga dapat mengubah karbohidrat menjadi energi, sehingga tubuh tidak terasa lemas saat hamil.

Penyakit beri-beri umumnya terjadi di negara yang sumber karbohidrat utamanya adalah nasi putih. Hal ini dapat terjadi karena beras putih diproses dengan cara  menghilangkan lapisan serat pada bulir beras yang kaya akan vitamin B1.

Oleh karena itu, beri-beri pada ibu hamil harus diwaspadai, terlebih jika mual dan muntah terjadi secara berlebihan.

Gejala Beri-beri pada Ibu Hamil
Ada beberapa gejala awal yang dapat dialami ibu hamil saat kekurangan vitamin B1, yaitu kelelahan, mual, dan sakit kepala. Jika dibiarkan, kekurangan vitamin B1 dalam tingkat yang sangat parah dapat menyebabkan penyakit beri-beri.

Berikut ini adalah beberapa tanda penyakit beri-beri pada ibu hamil yang kerap terjadi:

Sulit berbicara dan berjalan
Tangan dan kaki mengalami mati rasa
Tungkai bagian bawah lumpuh karena otot yang tidak berfungsi
Kebingungan (mental confusion)
Napas terengah-engah saat beraktivitas
Detak jantung meningkat
Kesemutan
Kaki bengkak
Memori otak terganggu
Kelopak mata turun
Mata bergerak dengan tidak normal
Pencegahan Beri-beri pada Ibu Hamil
Untuk mencegah beri-beri pada ibu hamil, ada beberapa jenis makanan yang dapat dikonsumsi dengan kandungan vitamin B1, di antaranya:

Biji-bijian utuh, misalnya gandum utuh, beras merah, dan oatmeal
Produk yang mengandung biji-bijian utuh, seperti roti, sereal, pasta, dan tepung
Ikan trout dan tuna
Telur
Daging sapi
Kacang-kacangan
Sayur-sayuran dan buah-buahan
Jika khawatir tidak dapat memenuhi kebutuhan vitamin B1 dari makanan, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan suplemen kehamilan yang tepat.

Komplikasi yang Dapat Terjadi Akibat beri-Beri
Selain kehamilan, penyakit beri-beri pada ibu hamil juga berisiko tinggi terjadi pada orang yang kecanduan alkohol, karena senyawa dalam alkohol menyebabkan tubuh kesulitan menyerap vitamin B1. Bahkan, pada beberapa kasus, penyakit ini juga dapat diturunkan meski sangat jarang terjadi.

Penyakit beri-beri juga dapat menyerang penderita hipertiroidisme, diare yang tidak kunjung reda, HIV/AIDS, dan orang yang menjalani cuci darah.

Penyakit beri-beri yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi yang lebih berat, seperti Sindrom Wernicke-Korsakoff, koma, psikosis, gagal jantung, dan bahkan kematian. Namun, jika penyakit ini sudah terdeteksi sejak dini, pengobatan dan pemulihannya akan berlangsung lebih cepat.

Untuk mendeteksi kekurangan vitamin B1 pada ibu hamil, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta tes darah dan tes urine untuk mengukur kadar vitamin B1 dalam tubuh. Bila hasil pemeriksaan memang menunjukkan kekurangan vitamin B, dokter akan memberikan suplemen vitamin B1.

Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika Bumil merasakan gejala penyakit beri-beri seperti yang telah disebutkan di atas. Pastikan juga untuk selalu menerapkan pola makan sehat dan rutin memeriksakan kehamilan ke dokter agar dapat mencegah beri-beri pada ibu hamil dan kesehatan janin tetap terjaga.(R04)
Sumber Berita : alodokter.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index
Jasa Press Release Jasa Backlink Media Nasional