Pantangan Kekurangan Kalium agar Kadarnya Kembali Normal

Pantangan Kekurangan Kalium agar Kadarnya Kembali Normal

JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Pantangan kekurangan kalium adalah berbagai makanan, minuman, maupun kebiasaan yang harus dihindari oleh orang dengan kadar kalium rendah. Beberapa pantangan tersebut perlu dihindari karena bisa menghambat penyerapan kalium dan membuat kondisi hipokalemia makin parah.

Tubuh mendapatkan asupan kalium dari makanan, seperti pisang, alpukat, brokoli, bayam, dan tomat. Kalium termasuk mineral elektrolit yang dibutuhkan tubuh untuk mengatur cairan di dalam tubuh, kontraksi otot jantung, bahkan  tekanan darah.

Jika mengalami kondisi kadar kalium rendah atau disebut juga hipokalemia, ada beberapa pantangan kekurangan kalium yang perlu diketahui. Nah, dengan menghindari pantangannya, penderitanya akan terhindar dari gejala hipokalemia yang lebih parah, seperti tubuh sangat lemas, kesemutan, lemah otot, dan gangguan irama jantung.

Beragam Pantangan Kekurangan Kalium
Normalnya, ginjal akan mengeluarkan kelebihan kalium lewat urine atau tinja agar kadarnya di dalam tubuh terjaga stabil. Kondisi kekurangan kalium dipicu oleh konsumsi obat diuretik atau obat pencahar, diare, muntah-muntah, bulimia, penyakit ginjal kronis, atau kekurangan magnesium.

Ketika tubuh kekurangan kalium, dokter akan meresepkan suplemen kalium. Untuk kondisi hipokalemia yang parah, dokter juga akan memberikan tambahan kalium melalui infus. Nah, guna mempercepat penyembuhan, ada beberapa pantangan kalium yang harus dihindari, yaitu:

1. Kurang minum air
Kadar kalium rendah bisa disebabkan oleh kurangnya cairan di dalam tubuh, baik akibat diare atau muntah-muntah. Bila dibiarkan, kurang minum air tidak hanya memperburuk kondisi hipokalemia, tetapi juga memicu dehidrasi.

Oleh karena itu, penting untuk minum air lebih banyak guna menggantikan cairan tubuh yang hilang dan menjaga kadar kalium dalam tubuh tetap stabil.

2. Konsumsi makanan berlemak dan pedas
Jika disebabkan oleh diare, makanan yang menjadi pantangan kekurangan kalium sebaiknya yang tidak mengiritasi perut, seperti makanan berlemak dan makanan pedas.

Makanan pedas juga dapat memicu muntah terus-menerus, sehingga bisa menurunkan kadar kalium. Usahakan untuk konsumsi makanan yang cenderung tawar dengan porsi lebih kecil.

3. Konsumsi minuman berkafein dan minuman bersoda
Pantangan kekurangan kalium juga meliputi konsumsi minuman yang dapat memicu pengeluaran kalium berlebih lewat urine maupun tinja saat diare, seperti minuman bersoda dan minuman berkafein.

Minuman berkafein, seperti teh dan kopi, dapat merangsang gerak peristaltik usus untuk melancarkan pencernaan saat sembelit. Di sisi lain, minuman bersoda juga memiliki sifat pencahar dan bisa memperparah diare serta buang air kecil lebih sering.

Bila dua jenis minuman tersebut tetap dikonsumsi, kalium akan keluar dari tubuh lebih banyak sehingga kadarnya terus menurun.

4. Konsumsi susu dan produk olahan susu 
Konsumsi susu dan produk turunannya, seperti keju atau yoghurt, termasuk pantangan kekurangan kalium bila Anda memiliki riwayat intoleransi laktosa. Pasalnya, zat gula dalam susu (laktosa) yang tidak bisa dicerna dengan sempurna dapat memicu mual hingga muntah dan diare yang dapat menurunkan kadar kalium.  

5. Olahraga terlalu berat
Olahraga berlebihan merupakan salah satu pantangan kekurangan kalium, karena intensitas olahraga yang terlalu berat bisa membuat Anda berkeringat lebih banyak. Nah, keringat berlebih bisa memicu kekurangan cairan tubuh.

Jika Anda tetap mudah berkeringat, bahkan dengan olahraga ringan, jaga kecukupan cairan tubuh dengan minum air lebih banyak.

6. Konsumsi minuman beralkohol
Kecanduan alkohol juga dapat memicu kadar mineral tubuh berkurang drastis, termasuk magnesium dan kalium. Alkohol dapat mengganggu penyerapan nutrisi ke dalam tubuh, bahkan saat mengonsumsi makanan tinggi  kalium. Jadi, konsumsi minuman beralkohol termasuk pantangan kekurangan kalium yang harus dihindari.

7. Kebiasaan merokok
Pantangan kekurangan kalium berikutnya adalah merokok. Kandungan nikotin dalam rokok diketahui dapat memicu penurunan berat badan sehingga keseimbangan kadar mineral tubuh terganggu, termasuk kalium.

Jika Anda mengalami hipokalemia, segera hentikan kebiasaan merokok agar kadar kalium kembali normal dan bebas dari ancaman penyakit akibat kecanduan nikotin.

Bila sudah menghindari berbagai pantangan kekurangan kalium di atas tetapi gejala berupa kesemutan, lemah otot dan tubuh sangat lemah tetap muncul, atau bahkan muntah atau diare lebih dari 2 hari, segera periksakan diri kembali ke dokter. Dengan begitu, dokter dapat memastikan penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat.(R04)
Sumber Berita : alodokter.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index