PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Menteri Lingkungan Hidup Kehutanan (LHK) benar-benar diabuat geram dengan keberadaan PT Andika Permata Sawit Lestarii (PT APSL).
Selain sempat membantah bahwa lahan yang terbakar adalah milik mereka, aksi penyanderaan yang dilakukan terhadap tujuh orang penyidik yang melakukan penyegelan di atas lahan milik perusahaan tersebut dinilai tidak bisa ditolerir. Kementerian LHK mngaku punya data dan bukti untuk hal tersebut.
Menteri LHK, Siti Nurbaya terkesan tak terima dengan penjelasan sementara kepolisian bahwa masyarakat yang sempat menyandera PPNS KLH di Rohul, disebut korban warga yang lahannya terbakar.
Kementerian LHK memiliki data faktual bahwa kawasan yang terbakar merupakan areal PT APSL dan sebagian lagi hutan produksi yang belum ada pelepasan dari Kementerian Kehutanan. Karena itu, Siti menantang perusahaan adu data.
“Itu kan areal perusahaan, petanya ada. Sekarang semua indikasi yang kebakaran diperiksa saja, datanya diadu saja di pemeriksaan dan pengadilan, kan jelas. Prosedurnya harus dilakukan,” ujar Siti usai rapat di Komisi VII DPR.
Sementara itu, secara terpisah, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian saat raker dengan Komisi III DPR Ri menyatakan kasus ini masih didalami Polda Riau.
Laporan sementara yang diterimanya dari Kapolda Riau, masyarakat di sana mengaku sebagai korban. “Kita perlu betul-betul mendalami, apakah masalahnya sesederhana itu. Mereka korban, tapi di pemberitaan disebut pembakar. Jadi Polda akan dalami. Apapun hasilnya akan disampaikan,” ujar Tito seperti dilansir dari riaupos. (R01)
Listrik Indonesia
