GAWAT.. Sudah 134 Sapi Mati di Pekanbaru Akibat Virus Jembrana

GAWAT.. Sudah 134 Sapi Mati di Pekanbaru Akibat Virus Jembrana
Ilustrasi sapi mati akibat virus jembrana
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Hingga awal Maret ini, Dinas Pertanian dan Peternakan kota Pekanbaru mendata, sudah 134 ekor sapi mati akibat virus jembrana atau virus retroviridea. 
 
Jumlah sapi yang terserang jembrana terus mengalami peningkatan bila dibandingkan pada pertengahan Februari 2017 lalu yang hanya 82 ekor. 
 
Penyebaran  penyakita melalui melalui lalat tabanus Rabidus begitu cepat. Lalat penghisap darah tersebut membuat sapi peliharaan kelompok tani dan masyrakat pribadi, diare, depresi dan mati mendadak.
 
Penyebaran jembrana membuat pemiliik ternak merugi, mengingat tingginya angka kematian sapi. Khusus di Pekanbaru, sapi yang terserang jembrana mayoritas berada di Kecamatan Rumbai Pesisir dan Tenayan Raya.
 
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru Elsyabrina mengaku, jumlah sapi yang terserang jembrana terus mengalami peningkatan di Pekanbaru. 
 
"Pertengahan Februari hanya 82 ekor, kini sudah mencapai 134 ekor sapi," ujar Elsyabrina.
 
Pihaknya juga melakukan pemberian vaksin  gratis, sehingga petani tidak perlu takut untuk mengatakan bahwa sapi mereka kurang sehat, langsung lapor ke kelompok tani supaya seluruh sapi kelompok tani bisa diberi vaksin.
 
"Jika kita dapat kabar, maka kita lansung mengambil tindakan memberi desinfektan, bakar, dan kubur supaya tidak menyebar. Vaksin diberikan bagi sapi dalam kondisi sehat, sedangkan sapi terjangkit akan dilakukan perawatan khusus,"paparnya.
 
Selain itu sebutnya, Tiga Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Kecamatan Tampan, Rumbai dan Kulim selalu disiagakan. Disana ditempatkan dokter hewan. El juga menghimbau seluruh petani agar tidak menjual sapi keluar kota maupun membeli dari luar kota. Sebab bisa saja sapi tersebut terindikasi terserang jembrana.
 
Ketika ditanya apakah jembrana berpengaruh bagi kesehatan manusia, El mengatakan bahwa jembrana hanya menyerang hewan ternak saja, dan tidak berpengaruh pada manusia. pihaknya kembali mengimbau seluruh warga yang hendak mengkonsumsi daging sapi harus memasaknya dengan cara yang baik serta matang.
 
“Sapi tidak berpengaruh terhadap manusia, di Pekanbaru umumnya sapi yang terserang jembrana milik masyarakat pribadi, mereka melepaskan sapi ternaknya dan kelompok tani juga melepaskan sapi. Kondisi ini yang membuat sapi milik petani banyak yang terserang jembrana," tutupnya. (R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index