Bersama RAPP, Yayasan Laskar Alam Riau Edukasi Masyarakat Pulau Padang Tentang Bahaya Karhutla

Bersama RAPP, Yayasan Laskar Alam Riau Edukasi Masyarakat Pulau Padang Tentang Bahaya Karhutla
Suasana sosialisasi pencegahan karhutla Program Desa Bebas Api PT RAPP bersama Laslar Alam di Pulau Padang beberapa waktu lalu.
PULAU PADANG (RIAUSKY.COM) - Setiap tahun, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kerap terjadi di Pulau Padang. 
 
Untuk itu Yayasan Laskar Alam Riau yang bergerak di bidang sosial dan lingkungan tergerak mensosialisasikan bahaya Karhutla dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup kepada masyarakat Pulau Padang.
 
Ketua Laskar Alam, Abdul Mukhti mengatakan salah satu menekan angka Karhutla adalah dengan cara pencegahan. Sebab, keterlambatan antisipasi dan penanggulan kebakaran lahan berakibat buruk dan fatal.
 
"Bersama program Desa Bebas Api atau Free Fire Village Program, kami melakukan sosialisasi di desa-desa di Pulau Padang, seperti Desa Lukit, Tasik Putri Puyu dan Tanjung Padang yang berada di Kabupaten Kepulauan Meranti. Tujuan kami sama dengan program Desa Bebas Api, ingin membebaskan Pulau Padang dari Karhutla. Caranya dengan mengedukasi masyarakat tentang karhutla melalui sosialisasi ke desa-desa. Sosialisasi dengan pihak TNI, Polri dan BPBD serta ke 30 sekolah SMP dan SD di Pulau Padang," jelas Mukhti, Selasa, 18 April 2017.
 
Diceritakan Mukhti, selama ini masyarakat desa tersebut belum mendapatkan sosialisasi mengenai Karhutla sehingga mereka tahu membuka lahan dengan cara membakar itu salah. 
 
Sejak tahun 2016, program yang diinisiasi oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) ini memberikan dampak positif yang cukup signifikan seperti berkurangnya areal yang terbakar.
 
"Program ini sangat bagus dilakukan di Pulau Padang. Karena memberikan pengetahuan bahaya membakar lahan. Ditambah dengan reward yang diberikan kepada masyarakat dalam bentuk infrastruktur, selain membangun pola pikir masyarakat, juga membangun desa," ucapnya.
 
Selain bersama PT RAPP, pihaknya juga bekerja sama dengan PT Gemilang Cipta Nusantara (GCN) untuk penanaman hotikultura. Disebutkan Mukhti, lahan tersebut dikelola dengan cara tanpa bakar.
 
Direktur PT RAPP, Rudi Fajar mengatakan Program ini akan berlanjut di tahun 2017 dengan 9 desa baru telah terdaftar, dan 9 desa lainnya yang memasuki tahun ketiga akan menjadi "Masyarakat Tangguh Api’".
 
"Hal ini merupakan komitmen perusahaan yang siap untuk melakukan pencegahan sejak dini ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tahun 2017 untuk mewujudkan Riau bebas asap seperti di tahun 2016 lalu. Kami selalu melakukan langkah-langkah strategis dan sedini mungkin menghadapi ancaman karhutla," katanya. (Rls) 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index