Tingkatkan PAD, Dewan Minta Bapenda Riau 'Jemput Bola' dan Manfaatkan IT

Tingkatkan PAD, Dewan Minta Bapenda Riau 'Jemput Bola' dan Manfaatkan IT
Erizal Muluk

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Ketua Komisi C DPRD Riau, Erizal Muluk menyebutkan, ternyata tidak optimalnya penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terutama di sektor pajak kendaraan selama ini juga disebabkan oleh sistim pembayaran yang belum baik. 

Masyarakat yang mau bayar mesti harus "berjuang" dengan antri, bawa uang cash dan sebagainya.

Harus ada langkah jitu dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provins Riau terutama dengan melakukan "jemput bola" terhadap wajib pajak dalam pembayaran. Sehingga dengan mendekatkan diri dalam sistim pembayaran, akan optimal pendapatan yang diperoleh. Sehingga pajak kendaraan akan bisa atau menghasilkan sebagai PAD.

"Kita saat hearing dengan instansi terkait, ternyata belum optimal pendapatan pajak yang diterima terutama pajak kendaraan. Harus ada langkah-langkah yang mesti dilakukan. Karena potensi ada, tapi minat masyarakat yang bayar kurang. Sehingga pendapatan jadi tidak optimal," sebutnya.

Jadi menurut Politisi partai Golkar ini, untuk optimal dalam penerimaan pajak kendaraan ini, dalam pertemuan disepakati untuk dilakukan razia kendaraan secara besar-besaran yang dilakukan dengan sistim gabungan. 

"Keterangan dari instansi terkait, banyak yang beli kendaraan baik kredit atau cash. Tapi dibawa ke kebun atau hutan. Jadi tidak bayar pajak lagi, jadi merugikan daerah," jelasnya sembari menyebutkan pendapatan jadi berkurang.

Kemudian menurut Dapil Kota Pekanbaru ini, langkah lain yang disepakati untuk dilakukan adalah melakukan peningkatan sistim pembayaran. Karena selama ini masyarakat malas atau tidak mau bayar pajak karena rumit, antri atau tidak ada waktu datang ke kantor Samsat untuk melakukan pembayaran. 

"Jadi disepakati juga perubahan sistim dalam pembayaran yaitu beralih ke Infornasi Teknologi," katanya lagi.

Disampaikan juga, mulai Januari 2018 semua trasaksi pembayaran pajak baik pajak air permukaan, pajak bahan bakar kendaraan bermitor, pajak balik nama ke daraan bermotor dan pajak kendaraan bermotor dilakukan dengan sistim IT yaitu melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri) di Bank yang ditunjuk. 

"Bank Riaukepri dan Bapenda dalam waktu dekat akan lakukan MoU, semua pendapatan melalui Bank lewat ATM," terangnya.

Jadi  infrastruktur atau perangkat keras dan lunaknya menurut mantan Walikota Pekanbaru ini, dipersiapkan di APBD-P 2017 dan APBD 2018. Akan dilakukan penambahan sekitar 100 unit lagi ATM Bank Riaukepri dalam melengkapi yang ada di seluruh kabupaten/Kota. 

"Berapa anggarannya sedang dihitung oleh instanai terkait karena mereka yang tahu persis pengadaanya," tutupnya dengan berharap pendapatan jadi optinal mengingat target yang tetcapai baru sekutar 49 atau 50%. (R07/Mcr)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index