Selamatkan Gambut Meranti dengan Sekat Kanal, Abdul Manan Warga Sungai Tohor Raih Kalpataru 2016

Selamatkan Gambut Meranti  dengan Sekat Kanal, Abdul Manan Warga Sungai Tohor Raih Kalpataru 2016
Abdul Manan saat ditemui Presiden Joko Widodo saat 'blusukan' kebakaran hutan dan lahan di Meranti beberapa waktu lalu.
SELATPANJANG (RIAUSKY.COM)- Abdul Manan namanya, dia adalah Warga jalan Sentosa Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.
 
Dia dianggap sebagai pria yang concern terhadap upaya pelestarian lahan gambut di kampung tempat dia menetap dan menjadi penggerak terhadap upaya penyelamatan lahan yang dianggap paling potensial dalam menyerap emisi karbon.
 
Dia juga menjadi penggerak bagi kesadaran warga untuk tetap mempertahankan lahan gambut dari kerusakan akibat kebakaran lahan termasuk kekeringan. 
 
Konon, dikarenakan suratnya bersama masyarakat beberapa waktu lalu, akhirnya menggugah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk turun langsung ke Kepulauan Meranti dan membantu program pembuatan sekakt kanal yang dinilai potensial untuk mencegah terjadinya kekeringan lahan gambut yang berpetensi terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran lahan.
 
Atas inisiasi dan upayanya itu, tahun ini, Abdul Manan bakal menjadi penerima anugerah Kalpataru dari pemerintah Republik Indonesia yang direncanakan akan akan diserahkan oleh  Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
 
Tentu saja, Kemunculan Abdul Manan sebagai penerima anugerah Kalpataru ini menjadi satu prestasi besar bagi Riau di tengah terus tergerusnya lahan dan kawasan hutan Riau yang selama ini menjadi penyangga paru-paru dunia. 
 
Penghargaan berupa sertifikat dan plakat yang merupakan Supremasi tertinggi dibidang pelestarian lingkungan hidup itu, rencananya akan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla pada malam puncak Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia yang jatuh pada tanggal 22 Juli 2016, bertempat di Pangung Siak Bermadah, Kabupaten Siak Sri Indrapura.
 
"Ya benar, salah seorang aktifis lingkungan hidup Meranti Abdul Manan mendapat penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup, ini merupakan yang pertama kali diberikan pada orang Riau," ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup H. Irmansyah didampingi Kabag. Humas Sekdakab. Meranti Ery Suhairi, Kamis, 20 Juli 2016.
 
Menurutnya Abdul Manan layak meraih penghargaan itu atas usahanya selama ini dalam menjaga kelestarian lingkungan khususnya lahan gambut di Kabupaten Meranti.
 
Abdul Manan menurut Irmansyah adalah seorang aktifis lingkungan yang aktif menyelamatkan lingkungan lahan gambut yang berada didesanya Sungai Tohor dengan cara mendorong masyarakat melestarikan lahan gambut, dengan cara mempertahankannya dari kekeringan sehingga fungsi gambut yang cocok dengan tanaman sagu yang menjadi salah satu komoditas perkebunan Sagu masyarakat tetap lestari.
 
"Kita dari pemerintah juga ikut mengapresiasi usaha yang dilakukan Abdul Manan dalam mempertahankan kelestarian lahan Gambut dari kekeringan," ucapnya.
 
Bagi masyarakat kebanyakan, masalah penyelamatan lingkungan mungkin bukan sesuatu yang penting untuk dilakukan, tapi bukan begitu dengan Abdul Manan, warga Meranti yang disebut-sebut memiliki andil besar mendatangkan  Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu, sejak tahun 2009 yang lalu, ia telah aktif mempertahankan lahan Gambut didesanya.
 
Usaha itu dilakukan secara individu maupun bersama-sama, tercatat sejak saat itu ia telah tergabung dalam organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), dan menjadi Kader Jaringan Masyarakat Gambut Riau.
 
Berbagai usaha telah dilakukananya mulai dari melakukan sosialisasi guna mendorong masyarakat untuk mempertahankan lahan Gambut agar tidak terjadi kekeringan, dengan membangun sekat kanal yang tepat, hingga melakukan penanaman Mangrove untuk menjaga bibir pantai dari hantaman Abrasi yang selama ini menjadi masalah dikawasan bibir pantai Meranti. 
 
"Kami terus berupaya mempertahankan lahan Gambut dari kekeringan, karena aktifitas pembukaan lahan semena-mena dan pembuatan Kanalisasi yang tidak tepat, selain itu mendorong masyarakat untuk melestarikan Gambut dan melakukan penanaman Mangrove untuk mencegah terjadinya abrasi," ujar Abdul Manan seperti dilansir dari spiritriau.
 
Abdul Manan meyakini dengan menjaga kelestarian lingkungan sebagai kearifan lokal turut berimbas pada meningkatnya ekonomi masyarakat dari sektor pertanian dan perkebunan, karena kesuburan tanah akan terjaga dan hasil perkebunan masyarakat meningkat.
 
"Jika ingin meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya yang mengantungian hidup dari pertanian dan perkebunan tidak ada cara lain selain menjaga kearifan lokal, jika itu diabaikan maka akan munculah kemiskinan," paparnya.
 
Iapun berharap, Pemerintah dan masyarakat komit menjaga lingkungan dan kearifan lokal di Kabupaten Meranti. "Antara Pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama menjaga kearifan lokal, tidak akan ada daerah yang miskin jika masyarakatnya menjaga kearifan lokal tapi jika itu diabaikan maka bukan tidak mungkin kemiskinan akan meningkat," ujarnya mengakhiri. (R03/sr)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index