TELUKKUANTAN (RIAUSKY.COM)- Pembangunan Kabupaten Kuansing yang berjalan lambat saat ini idealnya membutuhkan kerja sama dan kekompakan. Sayangnya, duet Mursini-Halim mulai didera perpecahan, kenapa?
Kisah suka duka sebelum menjalani biduk sebagai pemimpin daerah antara Mursini-Halim-Zulkifli diungkapkan secara gamblang oleh Halim. Mulai dari persoalan kehabisan uang untuk maju pada Pilkada, menjual kebun lantas terpilih dan terakhir, jalan sendiri-sendiri.
Tak terima dengan perlakuan tersebut, memasuki tahun ke-3 memimpin Kuantan Singingi (Kuansing), Wakil Bupati Halim menuntut Bupati Mursini untuk menjalankan komitmen yang dibuat pada tahun 2015, ketika hendak maju pada Pilkada serentak.
Menurut Halim, sampai saat ini ada komitmen yang tak dijalankan oleh Mursini. Bahkan, ia merasa dirinya mulai ditinggalkan dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Ini saya ceritakan fakta sebenarnya ya, 2015 itu kami bertemu bertiga, saya, Pak Zulkifli dan bupati (Mursini). Dalam pertemuan itu, Pak Zulkifli 100 persen mendukung saya sebagai Wabup dan Pak Mursini sebagai bupati. Karena itu, kami berkomitmen Pak Zulkifli sebagai Sekdanya," papar Halim mengingat pertemuan enam mata 'Trio MH-Z'\
Setelah berjalan, lanjut Halim, pasangan Mursini - Halim butuh 7 kursi dan mereka sibuk bergeriliya mencari partai pengusung. Melobi partai sangat banyak, sedangkan keuangan terbatas.
Listrik Indonesia