YA TUHAN...Polisi Ungkap Pelaku Bom di Surabaya, Ternyata Sekeluarga, Empat Anaknya Diajak Bunuh Diri

YA TUHAN...Polisi Ungkap Pelaku Bom di Surabaya, Ternyata Sekeluarga, Empat Anaknya Diajak Bunuh Diri
Tribunnews.com

RIAUSKY.COM - Identitas pelaku bom Surabaya terungkap. Hasil identifikasi polisi, pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya itu adalah satu keluarga. Ironisnya, pasangan suami istri itu mengajak serta dua anak perempuannya menjadi pelaku bom bunuh diri.

Keluarga tersebut, merupakan anggota Jamaah Anshorut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). Palaku utama diidentifikasi sebagai Dita Apriyanto yang berperan sebagai kepala keluarga.

Demikian disampaikan Kapolri Jendral Tito Karnavian di Polda Jatim, Minggu (13/5/2018) sore. “Pelaku diduga satu keluarga,” ungkap Tito kepada awak media seperti dilansir Pojoksatu.id.

Kapolri lantas merunutkan kejadian bom surabaya tersebut sedari awal.

Dita Apriyanto adalah pelaku yang melakukan penyerangan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuna dengan menggunakan mobil Avanza.

Dita beraksi sekitar pukul 07.53 WIB setelah sebelumnya menurunkan istri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro. “Dia men-drop istri dan dua anak perempuannya,” terangnya.

Sementara, istri Dita, tercatat bernama Puji Puswati, perempuan kelahiran Banyuwangi yang meledakkan diri bersama dua putrinya. Yakni Fadilah Sari, 12, dan Pamela Rizkita, 9. Bom di GKI Diponegoro menjadi aksi kedua yang meledak pada pukul 07.15 WIB.

Hal itu sesuai dengan keterangan saksi yang diberitakan JawaPos.com sebelumnya. Saat itu ada seorang perempuan bersama dua anak perempuan meledakkan diri di dekat tempat parkir. Dalam kejadian itu, dua putri pasutri tersebut langsung meninggal di tempat.

Sedangkan satu bom lainnya, yang menempel di paha salah putrinya, tak meledak. Bom tersebut kemudian diledakkan oleh tim Jihandak

Sedangkan untuk Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, dilakukan oleh dua anak laki-laki pasutri Dita dan Puji. “Yang satu namanya Fadil, 18, dan Firman Halim, 16,” jelas Kapolri.

Bom di Gereja Jalan Ngagel Madya itu meledak pada pukul 06.30 WIB dan menjadi aksi pertama.

Tito menambahkan, saat ini polisi masih melakukan pendalaman. Termasuk, memastikan jenis bahan peledak. “Mereka (pelaku) menggunakan modus atau cara pengeboman yang berbeda. Jenis bahan peledaknya masih kami teliti bersama tim forensik,” kata Tito. (*)

Listrik Indonesia

#Bom Bunuh Diri di Surabaya

Index

Berita Lainnya

Index