JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Dalam waktu dekat PT Pertamina persero akan menurunkan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), baik solar maupun premium, Hal tersebut seiring dengan posisi harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Saat ini rata rata harga minyak dunia untuk jenis West Texas Intermediate (WTI) sekarang di posisi US$ 34,73 per barel dan jenis Brent US$ 36,88 per barel. Untuk dolar AS ternyata hanya bergerak di kisaran Rp 13.800-Rp 14.000 dalam sebulan terakhir.
“Jadi mungkin awal tahun depan harga BBM sudah bisa turun. kalau harga (minyak dunia) di US$ 35 per barel sudah pasti lah,” ungkap Monty Girianna, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Kementerian Perekonomian.
Akan tetapi, keputusan tersebut dikembalikan lagi kepada Pertamina. Mengingat beberapa waktu sebelumnya perusahaan pelat merah tersebut mengumumkan kerugiannya karena menunda kenaikan harga BBM saat harga minyak dunia naik dan rupiah melemah.
“Kalau kondisi sekarang kelihatannya memang harus turun. Kan kurs dan minyak dunia membaik, tapi memang di sisi lain Pertamina nggak boleh rugi,” terangnya. (R02)
Listrik Indonesia
