Baru Kenal di Facebook, Gadis 19 Tahun Diperkosa dan Dianiaya Pakai Pisau dan Pelepah Sawit

Baru Kenal di Facebook, Gadis 19 Tahun Diperkosa dan Dianiaya Pakai Pisau dan Pelepah Sawit
Tersangka yang ditangkap polisi (atas), korban (bawah).

RIAUSKY.COM - SE (19) tak mengira, perkenalannya dengan seorang pemuda di Facebook berujung tragis. Dia nyaris meninggal dunia usai diperkosa dan ditusuk pelaku, Wanda Firnanda (21).

Korban diperkosa di kebun sawit Afdeling VI PT Socfindo Desa Sengon Sari, Kecamatan Aek Loba, Kabupaten Asahan, Minggu (10/2/2019) sekira pukul 18.30 WIB.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, sebelum kejadian, korban dengan pelaku sempat akrab di Medsos meski keduanya belum pernah bertemu. Karena sudah begitu akrab, korban memberanikan diri dan mencoba meminjam uang kepada pelaku sebesar Rp12 juta. Dengan alasan untuk modal cari kerja ke Medan.

Dari pinjaman yang diajukan korban, pelaku hanya menyanggupi Rp8 juta dengan syarat korban harus mau disetubuhi pelaku.

Namun, setelah pelaku bertemu dengan korban di Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban berdalih dan tidak mau disetubuhi. 

Hal itu membuat pelaku berang. Oleh pelaku kemudian memperkosa dan menganiaya korban. Bahkan menusukkan pisau ke punggung korban.

Meski korban sudah kritis, penganiayaan itu terus berlanjut. Pelaku kemudian memukul korban dengan pelepah kelapa sawit. Setelah kejadian itu, korban ditinggal pelaku dan menutupi tubuh korban dengan rumput.

Selanjutnya salah satu karyawan PT Socfindo menemukan korban dengan keadaan bersimbah darah. Lalu karyawan tersebut langsung memanggil warga dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Pulau Raja.

Menindaklanjuti hal tersebut, Tim Satreskrim Polres Asahan yang dipimpin Kanit Jatanras Ipda Khomaini langsung mencari tahu siapa pelaku dan memburunya.

Kurang dari 1 x 24 jam, Tim Satreskrim berhasil mengungkap identitas pelaku, dan menangkapnya dari salahsatu warung yang terletak di Gunting Saga, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Senin (11/2) sekira pukul 18.00 WIB.

Selanjutnya Tim Satreskrim Polres Asahan membawa pelaku untuk mengumpulkan barang bukti. Namun pelaku mencoba melawan dan melarikan diri, sehingga terpaksa dilakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kedua kaki pelaku.

Kejadian mengenaskan ini dibenarkan Wakapolres Asahan Kompol M Taufik didampingi Kabag Ops Kompol Marluddin dan Kasat Reskrim AKP Ricky Pripurna Atmaja.

Wakapolres menjelaskan, pelaku bernama Wanda Firnanda (21) warga Gunting Saga, Kabupaten Labura. Dalam kejadian ini, pelaku juga melarikan sepedamotor Supra X dan handphone milik korban.

“Pelaku sempat mengira bahwa korban sudah meninggal dunia. Makanya tubuh korban ditutupinya pakai rerumputan,” kata Wakapolres.

Dalam kasus ini, pelaku dijerat dengan Pasal 365 ayat 2 dengan ancaman paling lama 12 tahun penjara.

“Sementara itu, kondisi korban saat ini masih kritis dan menjalani perawatan. Harapan kami semoga korban cepat sembuh,” sebut Wakapolres Asahan Kompol M Taufik seperti dilansir Pojoksatu.id.

Setelah dua hari terbaring lemah di rumah sakit, SE (19) korban pemerkosaan itu akhirnya sadarkan diri. Korban sudah bisa diajak komunikasi. Hanya saja, kondisi wajahnya masih memprihatinkan karena luka-luka yang dialaminya.

Dari banyaknya luka yang ada di tubuh korban, terdapat luka robek yang sangat parah di bagian kening akibat disayat oleh pelaku, dan lubang di bagian wajahnya akibat dipukul pelepah sawit yang berduri.

Korban mengaku bahwa ia mengenal pelaku baru dua hari di facebook (FB). Berawal dari situ, korban berkomunikasi dengan pelaku dan janjian untuk ketemuan.

Setibanya di TKP, korban malah diperkosa, dianiaya hingga bersimbah darah. Untuk mencari selamat, korban yang dianiaya pelaku kemudian pura-pura mati ketika ditusuk pakai pisau.

“Saya sempat pura-pura mati dengan cara menarik nafas panjang agar dia (pelaku) berhenti menganiaya saya. Kalau tidak, mungkin saya sudah mati benaran,” ujar korban dengan terbata sambil menangis saat ditemui Metro Asahan di rumah sakit, Selasa (12/2/2019).

Selanjutnya, oleh pelaku mengira korban sudah meninggal. Lalu meninggalkannya. “Karena dia pikir saya sudah mati, dia langsung mendorong dan menutupi aku dengan rerumputan. Setelah itu dia pergi meninggalkan saya,” jelasnya.

Begitu pelaku sudah pergi, dengan kondisi bersimbah darah, korban berusaha bangkit untuk mencari pertolongan.

“Begitu dia pergi, saya meminta tolong kepada orang lewat yang tidak saya kenal. Saya kemudian dibawa ke rumah sakit. Selanjutnya saya tidak tau apa-apa lagi,” pungkasnya. (R03)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index