Syukurlah, Harimau Sumatera 'Inung Rio' yang Ditemukan Terjerat di Pelalawan Sudah Bisa Makan dan Minum Sendiri

Syukurlah, Harimau Sumatera 'Inung Rio' yang Ditemukan Terjerat di Pelalawan Sudah Bisa Makan dan Minum Sendiri
Harimau sumatera yang ditemukan terjerat di Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, Minggu (24/3/2019). Dok. BBKSDA Riau

RIAUSKY.COM - Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang ditemukan terjerat di Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, kini menjalani masa observasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) di Sumatera Barat. Kondisinya saat ini sudah bisa makan dan minum sendiri. 

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan, kondisi harimau sumatera di kandang PRHSD semakin aktif dan agresif. 

"Sudah bisa makan dan minum sendiri. Sekarang sangat agresif dan aktif," sebut Suharyono, seperti dilansir Kompas.com, melalui sambungan seluler, Kamis (28/3/2019). 

Dia menyampaikan, sejak Rabu (27/3/2019) kemarin, harimau sumatera itu sudah berada di kandang perawatan untuk menjalani masa karantina selama 14 hari. 

"Terpantau sudah bisa minum sendiri di bak air minum dalam kandang perawatan. Makan daging babi sebanyak 2 kilogram," kata Suharyono. 

Sementara, untuk pengobatan luka pada kaki kiri depan akibat jerat sling, sambung dia, masih terus dilakukan tim medis satwa PRHSD. Sehingga, luka pada kakinya bisa sembuh dalam waktu singkat. 

"Untuk hari ini, akan dilakukan rekam medik untuk memeriksa kesehatan secara keseluruhan. Luka jerat sudah kami bersihkan dari lalat dan bilatung. Kemudian, pemberian anti radang cukup berpengaruh signifikan dilihat dari berkurangnya bengkak," terang Suharyono. 

Diberi nama Inung Rio BBKSDA Riau memberi nama Inung Rio pada Harimau sumatera yang berhasil diselamatkan dari jeratan di Kabupaten Pelalawan, Riau, tersebut. 

"Inung nama sapaan semasa kecil Pak Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDE) KLHK (Wiratno). Kalau Rio artinya Riau," kata Suharyono. 

Pemberian nama itu, lanjut dia, untuk memudahkan identifikasi harimau sumatera yang ada di PRHSD. Karena, sebelumnya, dua ekor harimau sumatera sudah ada di sana, yakni Bonita dan Atan Bintang. Sekarang bertambah satu lagi, Inung Rio. 

"Berarti saat ini sudah tiga ekor harimau sumatera di PRHSD. Dengan adanya nama, kami lebih mudah membedakan ketiganya," tutup Suharyono. (R11)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index