Pembebasan Lahan Tol Tras Sumatera di Pekanbaru-Kandis-Dumai Baru 17,57 Persen

Pembebasan Lahan Tol Tras Sumatera di Pekanbaru-Kandis-Dumai Baru 17,57 Persen
Rencana Tol Trans Sumatera

JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang 136,13 kilometer selama tahun 2016. Angka tersebut merupakan kombinasi dari pekerjaan pemerintah dan swasta.

Menurut data BPJT, pemerintah akan membangun 31 kilometer jalan tol, sementara swasta bertanggung jawab terhadap 105,13 kilometer.

Rinciannya, pemerintah akan merealisasikan total 136,13 kilometer jalan tol itu di empat pulau, yakni 5 kilometer di Sumatera, 9,7 kilometer di Kalimantan, 3,5 kilometer di Sulawesi, dan 117,93 kilometer di Jawa.

Di Sumatera, pemerintah fokus pada pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Pada tahun ini, jalan tol yang dibangun adalah ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi I sepanjang 5 kilometer.

Hingga 2019 nanti, pemerintah merencanakan pembangunan jalan tol di Sumatera sepanjang 191,6 kilometer dengan rincian pemerintah membangun 17,8 kilometer dan swasta membangun 173,8 kilometer.

Jalan Tol Trans Sumatera dirancang sepanjang 504,59 kilometer dengan total investasi senilai Rp 56,417 triliun. Pemerintah bertanggung jawab penuh pada pembiayaan pembebasan lahan dengan total nilai Rp 3,712 triliun.

Sementara untuk biaya konstruksi sebesar Rp 35,591 triliun akan dibebankan kepada tiga Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yakni PT Hutama Karya (persero), PT Jasamarga Kualanamu Toll, dan PT Sriwijaya Markmore Persada.

Ruas Tol Pekanbaru-Kandis-Dumai
Salah satu dari tiga ruas terpanjang di Jalan Tol Trans Sumatera adalah ruas Pekanbaru-Kandis-Dumai sepanjang 135 kilometer.

Biaya yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan dan konstruksi masing-masing adalah Rp 974 miliar dan Rp 9,532 triliun.

PT Hutama Karya (persero) dipercaya menjadi BUJT dalam pembangunan ruas tol ini. Investasi yang ditanam senilai Rp 17,347 triliun.

Saat ini progres pembebasan lahan baru mencapai 17,57 persen dan progres konstruksi baru menyentuh angka 0,48 persen. Rencananya ruas tol ini akan bisa beroperasi seluruhnya pada 2019. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index