Komunitas Pemuda Peduli Jalan Tegar Pematang Pudu Mandau Minta Jalan Diaspal

Komunitas Pemuda Peduli  Jalan Tegar Pematang Pudu Mandau Minta Jalan Diaspal
Kondisi jalan Tegar saat ini./ Sumber Foto: Komunitas Pemuda Peduli Tegar.

DURI (RIAUSKY.COM)- Meski Indonesia sudah merdeka selama 75 Tahun, pemerataan pembangunan belum semua dirasakan oleh Masyarakat. 

Khususnya masyarakat tegar yang berada di Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Duri merupakan salah satu daerah ladang minyak yang ada di Provinsi Riau, di daerah Duri akan banyak ditemukan sumur-sumur atau ladang minyak. Khususnya daerah Tegar. 
Di daerah ini sangat banyak ditemukan sumur-sumur minyak. 

Selain minyak, di daerah ini juga banyak ditemukan kebun kelapa sawit, karena Masyarakat Tegar salah satu pencahariannya berasal dari kebun sawit. 

Kalau dilihat, daerah ini merupakan daerah yang sangat kaya. Di dalam tanah ada minyak dan gas bumi, sedangkan diatas tanah ada kebun sawit.
            
Meskipun Tegar wilayah yang sangat kaya akan sumber daya alam, pembangunan di sana masih banyak tertinggal. 

Salah satunya adalah banyak ditemukan jalan yang rusak dan belum di aspal. 

Hingga kini, jalan Tegar yang merupakan jalan utama masyarakat untuk menuju ke pusat kota banyak dilalui oleh kendaraan-kendaraan besar baik bus, mobil truk dan lain sebagainya dan menjadi jalan utama masyarakat tegar sangat memprihatinkan. 
Dimana Penduduk di daerah tersebut mencapai lebih kurang 1.000 KK. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, daerah Tegar sudah bisa dibentuk menjadi Desa atau Kelurahan yang merupakan bagian dari Kelurahan Pematang Pudu.

Erwin Hariadi Simamora,SH , selaku Ketua Komunitas Pemuda Peduli Tegar (KPPT) dan merupakan Warga tempatan menyebut jalan Tersebut menjadi Jalan Utama bagi Masyarakat disana, selain itu Jalan tersebut juga penunjang Perekonomian untuk masyarakat disana. Sebagian jalan tersebut masih ada yang belum diaspal sejauh lebih kurang 7 Kilo Meter (KM). 

''Kendala yang dialami Masyarakat disana adalah apabila musim Hujan akan becek, selain itu apabila musim kemarau maka akan berdebu sehingga orang-orang yang melaluinya akan menghirup debu tersebut," ujarnya. 
Sehingga mengganggu Kesehatan Masyarakat disana maupun Masyarakat yang melalui Jalan tersebut. Pemerintah setempat tampaknya kurang memperhatikan kondisi jalan terebut.

Erwin Hariadi Simamora, S.H, selaku Ketua Komunitas Pemuda Peduli Tegar (KPPT) mengatakan bahwa Masyarakat Tegar sudah beberapa kali melaporkan jalan tersebut kepada pihak kelurahan, bahkan pernah dilakukan Audiensi antara Masyarakat Tegar dengan Pihak PGPA Duri dan pihak terkait.
            
Pihak-pihak tersebut berkata akan melakukan pengaspalan, Namun hingga saat ini janji tersebut  hanyalah sekedar janji belaka yang belum direalisasikan.
            
“Ntah sampai kapan janji tersebut dapat terealisasi,'' pungkasnya. 

Padahal jalan tersebut juga dilalui oleh Mobil-Mobil perusahaan  yang bekerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI). 

Kami berharap Pemerintah daerah maupun pihak terkait melakukan Pengasplan di Jalan Tegar tersebut.

Padahal kalau kita kaji secara regulasi dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT). Peseroan Terbatas (PT) memiliki Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan terhadap Masyarakat setempat atau yang dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR). 

Jadi setiap perusahaan wajib dibebankan tanggung jawab sosial salah satunya adalah memperbaiki Jalan yang berada didaerah operasi Perusahan tersebut. 
            
Namun faktanya berbeda, Dass Solen (Apa yang seharusnya?) berbeda dengan Dass Sein (Apa yang sebenarnya). 

"Saya, Erwin Hariadi Simamora selaku Ketua Komunitas Pemuda Peduli Tegar disana meminta supaya Pihak-pihak terkait segera menyelesaikan masalah ini," harapnya.(***)
 

Sumber : Komunitas Pemuda Peduli Tegar

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index