Kendala yang Dihadapi Dalam Penerapan Kurikulum K13

Kendala yang Dihadapi Dalam Penerapan  Kurikulum K13

TELUKKUANTAN (RIAUSKY.COM)-  Perkembangan dalam Penerapan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar, dapat kita lihat dari dua sudut pandang.

 Yang pertama dari Guru, guru menjadi lebih mudah untuk melaksanakan proses pembelajaran, karena dalam penerapannya guru hanya perlu menyampaikan informasi dan materi pembelajaran yang akan dibahas.

Menurutnya, Pendidikan merupakan sebuah jenjang yang harus dilewati oleh setiap orang untuk mencapai sebuah tujuan. 

Pendidikan ini mulai dari PAUD, TK, SD SMP, SMA, dan tingkat Universitas atau perguruan tinggi. 

Tentunya setiap pendidikan yang kita ikuti memiliki kurikulum yang diterapkan di sekolahnya. 

Seperti sekarang ini, di Sekolah-sekolah sudah menerapkan K13.

Kurikulum sendiri merupakan sebuah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh lembaga penyelenggaraan pendidikan, yang mana kurikulum tersebut berisi rancangan - rancangan pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam periode jenjang pendidikan.

Adapun Perkembangan kurikulum di Indonesia,  di mulai dari Indonesia merdeka,  Yang mana kurikulumnya di antara lain,

1. Kurikulum tahun 1947 (Rencana Pelajaran Terurai)

2. kurikulum tahun 1952 (Rencana Pelajaran)

3. Kurikulum tahun 1964 (Rencana Pendidikan Sekolah Dasar)

4. Kurikulum tahun 1968 (Kurikulum Sekolah Dasar)

5. kurikulum tahun 1973 (Proyek Perintis Sekolah Pembangunan / PPSP)

6. Kurikulum 1975 (Kurikulum Sekolah Dasar), 

7. Kurikulum tahun 1984 (Kurikulum 1984)

8. Kurikulum tahun 1994 (Kurikulum 1994)

9. Kurikulum tahun 1997 (Revisi Kurikulum 1994)

10. Kurikulum tahun 2004 (Kurikulum Berbasis Komputer/KBK)

11. Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP) 

12. Kurikulum tahun 2013 (K13)

Dalam Penerapan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar, dapat kita lihat dari dua sudut pandang.

 Yang pertama dari guru. Guru menjadi lebih mudah untuk melaksanakan proses pembelajaran, karena dalam penerapannya guru hanya perlu menyampaikan informasi dan materi pembelajaran yang akan dibahas. 

Selanjutnya dari Peserta didik mengalami kesulitan dalam pembelajaran siswa dituntut untuk lebih mandiri, kreatif, dan inovatif. 

Kemudian siswa juga dituntut untuk lebih aktif dalam mencari informasi sendiri, menemukan, menyampaikan pendapat di depan kelas, mengevaluasi, dan menarik kesimpulan di akhir pembelajaran. 

Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian yaitu aspek pengetahuan, keterampilan, sosial dan spiritual.

Dengan empat aspek ini  diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik. Sehingga ke depannya peserta didik bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan. 

Hal yang paling utama dalam kurikulum 2013 ini adalah berpendidikan karakter.

Disamping itu, juga ada kendala yang harus dihadapi dalam menerapkan K13 ini, yang mana kendala yang dihadapi ini berbeda-beda diantaranya seperti, minimnya buku panduan untuk guru dan peserta didik. 

Sulitnya untuk  menyesuaikan metode pembelajaran, kurangnya penguasaan model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013, serta minimnya waktu dalam proses belajar mengajar, kurangnya pembinaan dari dinas pendidikan dalam kurikulum 2013. 

Sehingga guru hanya mampu mengikuti jadwal yang di berikan oleh pihak sekolah.

Selain itu, satu hal yang membuat guru kesusahan ialah sistem penilaian yang memiliki banyak aspek. 

Guru juga terlalu sulit untuk memadukan muatan dan pengajaran dalam pembelajaran tematik.

Disamping itu, peserta didik juga kesulitan dalam memahami pembelajaran yang ada di K13 ini seperti pembelajaran Tematik. 

Yang mana dalam pembelajaran Tematik ini banyak memdukan beberapa tema sehingga peserta didik tidak dapat fokus dengan satu pembelajaran saja.

(Opini ini Ditulis Kurnia Pebriniati, Lestari Febrianti, Lili Ramadhanti, Rafina Dinda Ramadani Mahasiswa PGSD Universitas Islam Riau dengan Dosen pengampu : Dea Mustika, M.Pd.)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index