Pemko Siapkan 200 Ha untuk Sentra Kedelai

Pemko Siapkan 200 Ha untuk Sentra Kedelai
Kadistan Pekanbaru, El Syabrina

 

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Tahun 2016 mendatang, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Pekanbaru bakal mengembangkan budidaya tanaman kedelai. Pemerintah Pusat bersedia kucurkan dana APBN untuk pengembangan 200 hektar lahan di Pekanbaru.
 
Demikian disampaikan Kadistan Pekanbaru, El Syabrina, Senin (21/12). El Syabrina menyebutkan program tersebut dananya berasal dari pemerintah Pusat guna memotivasi petani dalam bercocok tanam.
 
Pihaknya telah menyiapkan beberapa kecamatan di Pekanbaru untuk dijadikan sentra kedelai. "Ini dilakukan untuk memotivasi petani agar semangat menanam tanaman tersebut. Ketika mereka panen, maka dana tersebut dapat digunakan untuk pengembangan berikutnya," kata El.
 
Dijelaskan El yang pernah menjabat Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru ini, pada program ini diperuntukkan pengembangan pangan  berupa Padi, Jagung dan kedelai. 
 
"Lantaran di Pekanbaru tidak ada bercocok tanam berupa Padi, maka yang dikembangkan dua tanaman saja, jagung dan Kedelai," jelasnya.
 
Untuk budidaya kedelai ini akan di tanam pada lahan dengan seluas 200 hektar melalui dana APBN. Sedangkan untuk lokasinya, 200 hektar tersebut tersebar di beberapa Kecamatan, yaitu Kecamatan Tenayan Raya, Kecamatan Marpoyan Damai, Rumbai dan Rumbai Pesisir.  "2016 mendatang mulai di operasikan dan di gerakkan," sebutnya.
 
Dijelaskan El, program tanaman kedelai tersebut dari 200 hektar, lahanya dari masyarakat sedangkan pemerintah membantu Bibit dengan pupuk. Diharapkan dengan adanya program tersebut tahun 2016 Kota Pekanbaru juga bisa mencapai swasembada pangan. Khususnya dengan meningkatkan produksi komoditas pangan jagung dan kedelai.
 
Seperti yang diketahui pada masa tanam 2014/2015, para petani di beberapa daerah mengalami gagal panen akibat bencana kekeringan (El-Nino) yang dampaknya turut berimbas pada harga-harga pangan terutama beras. Dari data Badan Urusan Logistik (Bulog) divre Riau dan Kepri, Provinsi Riau hanya mampu memenuhi kebutuham beras lokal 1 persen.
 
Sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, beras didatangkan dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Utara (Sumut) hingga Lampung. Sedangkan Pekanbaru bergantung 100 persen dari daerah sentra beras, sehingga rawan terjadinya lonjakan harga bila panen terganggu. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index