Meninggal di Usia 82 Tahun, Selamat Jalan Pak Raden

Meninggal di Usia 82 Tahun, Selamat Jalan Pak Raden

JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Semalam tepat pada Jumat (30/10) pukul 22.00 Wib Raden Soejadi atau yang lebih dikenal dengan panggilan Pak Raden meninggal dunia di rumah sakit Pelni Petamburan, Jakarta Pusat.

Kabar kepergian pak Raden diberitakan lewat pesan singkat juga sosial media resmi milik pak Raden.

"Inna Lillahi wa inna ilaihi rajiun telah wafat kakek kami tercinta, guru bangsa, legenda dongeng Indonesia, maestro sketsa Indonesia Drs Suryadi (Pak Raden)," begitu penggalan tulisan di akun Facebook-nya.

Pak Raden meninggal dunia pada usia 82 tahun. Sebelum meninggal beliau sempat dilarikan ke rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat, belum jelas, penyakit apa yang diderita beliau sebelum akhirnya meninggal dunia.

Namun, kabar sakitnya beliau memang belakangan santer diberitakan, ia berjuang melawan sakitnya hingga tetap menggunakan kursi roda untuk menjalani aktivitasnya. Bahkan, beliau tak patah semangat, ia pun sempat ingin menjual lukisan kesayangannya kepada Joko Widodo yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Hebatnya, pria yang dikenal dengan kumis tebalnya ini sempat melahirkan tokoh Unyil. Kini Indonesia pun ikut berduka atas kepergian pak Raden, sosok seniman, yang lekat dengan dunia anak-anak. Selamat tinggal pak Raden.

Memang di usia senjanya, almarhum banyak menghabiskan waktu di rumah. Pak Raden memang dalam kondisi sakit-sakitan sehingga untuk mobilitas, ia tergantung pada kursi roda.

Sebelumnya Pak Raden sempat menghadiri acara Silet Awards 2015 pada 26 Oktober 2015. Pada acara tersebut beliau menerima Charity Silet Award sekaligus mendapat hadiah rumah.

Masyarakat mengenal Pak Raden sebagai tokoh antagonis dalam serial boneka Si Unyil. Sosoknya selalu lekat dengan suara berat yang khas, kumis tebal, dan berkostum beskap Jawa.

Meski serial Si Unyil telah tamat, Pak Raden tetap melegenda hingga sekarang. Khususnya bagi mereka yang pernah menikmati serial Si Unyil yang rutin ditayangkan tiap Minggu pagi.

Padahal, keseharian pria jebolan Seni Rupa ITB ini tak sekadar mengisi suara tokoh Pak Raden. Dia juga jago gambar. Bahkan mantan staf pengajar Seni Rupa ITB ini sempat merilis buku yang berisi coretan sketsanya saat menempuh pendidikan di Paris, Prancis.

Sayang, pada hari tuanya, Pak Raden harus berjuang mengatasi kondisi ekonominya. Dia sempat memperjuangkan hak cipta Si Unyil yang dikuasai PFN (Pusat Film Negara). Perjuangannya mentok.

Selamat jalan Pak Raden atas segala dedikasinya terhadap dunia seni di Indonesia. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index