MIRIS... Belum Ada Perusahaan Berniat Bantu Pelaksanaan MTQ Riau

MIRIS... Belum Ada Perusahaan  Berniat Bantu Pelaksanaan MTQ Riau
Ilustrasi

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Pemerintah Provinsi Riau mengalami persoalan anggaran pelaksanaan MTQ tahun 2018. Sehingga butuh ukuran tangan swasta dan pihak yang bisa membantu agar pelaksanaan acara berjalan sukses.

Terutama pemerintah provinsi Riau membuka uluran tangan dari banyak perusahaan di Riau agar berpartisipasi mensukseskan acara MTQ yang rencananya digelar awal bulan Desember mendatang.

Namun hingga saat ini yang bersedia membantu sukseskan acara baru Pemerintah Kabupaten/Kota, karena sudah ada yang bersedia menyumbangkan marching band dan bantuan lainnya.

"Ada dari Kabupaten yang menyumbangkan marching band, alhamdulillah kita bersyukur dan semuanya kita buka, termasuk bagi perusahaan," ujar Asisten I Setdaprov Riau Ahmad Syah Harrofie seperti dilansir Tribunpekanbaru.com.

Pihaknya sangat berharap uluran tangan dari swasta dalam pelaksanaan MTQtersebut, sebagaimana Pemprov Riau hanya bisa bantu melalui hibah Rp4,5 Miliar melalui penjabaran APBD dari biaya normalnya Rp10 Miliar.

"Kita memang menyediakan uluran tangan dermawan, dan dipersilahkan siapa saja yang mau berlokasi, "jelas Ahmad Syah Harrofie.

Sebagaimana rencana sebelumnya akan memberitahu Perusahaan melalui surat dari Pemerintah Provinsi untuk partisipasi MTQ menurut Ahmad
Syah Harrofie itu sudah pada tatanan kebijakan Gubernur.

"Itu sudah kebijakan Pak Gubernur saya tidak bisa masuk ke tatanan kebijakan itu," ujarnya.

Sebagaimana diketahui panitia MTQ juga sudah melakukan rapat persiapan dengan Kabupaten Kota pekan lalu terutama pengaturan Kafilah, pawai arak-arakan mobil hias, peserta pawai orang, pameran dan bazar MTQ.

"Alhamdulillah 12 kabupaten semua ikut, sudah cabut undian. Disamping pameran ada bazar yang dikelola Masjid Raya Annur untuk UMKM nanti dalam memeriahkan MTQ," ujarnya.

Adapun tema Pawai yang diangkat tahun ini lanjut Ahmad Syah Harrofie melalui Pawai Kita Tingkatkan Mental Quran yang Islami.

"Masing-masing membawa pesan sesuai dengan tema itu. Yang sudah disepakati saat pawai masing-masing kabupaten/kota membawa mobil hias satu, kemudian orang maksimal 200 orang. Jadi pawai ada mobil dan orang 200 masing-masing kabupaten,"jelas Ahmad Syah Harrofie. (R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index