Calon Suami Jadi Korban Lion Air PK-LQP JT 610

BIKIN AIR MATA MELELEH... Ini Curhat Intan Indah Syari Setelah Memilih Menikah 'Sendiri'

BIKIN AIR MATA MELELEH... Ini Curhat Intan Indah Syari Setelah Memilih Menikah 'Sendiri'
Intan Indah Syari (Puguh Sujiatmiko/Jawa Pos)

RIAUSKY.COM - Bahwa Intan Indah Syari 'menikah' sendiri setelah tunangannya menjadi korban Lion Air PK-LQP JT 610 yang jatuh di perairan Karawang Oktober lalu, semua orang tahu. 

Namun, soal pergumulan batin perempuan 26 tahun itu untuk mengesampingkan kesedihan dan terlihat tegar demi orang tua sang tunangan, hanya dia yang tahu.

"Mungkin orang berpikir saya sudah gila, berfoto sendirian pakai baju pengantin. Orang nggak tahu, saya sudah janji sama almarhum," ucap Intan saat dijumpai di kediamannya, kawasan Jenderal Sudirman, Pangkalpinang, pada Minggu (9/12) lalu. 

Janji adalah utang. Juga, Intan punya kewajiban untuk membayarnya meskipun sang tunangan, Rio Nanda Pratama, telah tiada.

Kini, setelah janji itu tertunaikan, tiba waktunya bagi Intan move on. Namun, melupakan Rio dan semua kenangan bersama pria yang sudah 13 tahun menjadi kekasihnya itu tidak mudah. Sampai sekarang, dia masih mengunjungi makam almarhum tiap Jumat.

Intan menerima kepergian Rio sebagai ketetapan Allah. Dia juga tidak mau terus larut dalam kesedihan. Apalagi, semasa hidup, Rio selalu berpesan agar dia menjadi perempuan kuat.

"Adek perempuan super kuat. Abang nggak mau lihat Adek terpuruk." Kalimat itu terus terngiang di telinga Intan. Rio mengucapkannya 26 Oktober lalu, sebelum bertolak ke Jakarta seperti diwartakan Jawapos.com.

Beberapa detik sebelumnya, sejoli itu terlibat percakapan yang seolah menjadi firasat kepergian Rio untuk selamanya. 

"Dek, sepertinya abang nggak bakal balik lagi deh," ujar Intan, menirukan ucapan Rio. Perempuan kelahiran Pangkalpinang, 15 Mei 1992, tersebut sempat marah. "Kok Abang ngomongnya gitu? Aku nggak suka. Kita mau nikah lho dua minggu lagi," sahutnya.

Rio yang dikenal Intan sejak kelas I SMP itu lantas tertawa. Dia mengaku hanya bercanda. 

"Tanggal 11 (November, Red) nanti pakai baju akad yang sudah abang pilihkan. Dandan cantik, senyum, fotonya kirim ke abang, ya," lanjut Intan, menirukan ucapan lelaki yang berprofesi sebagai dokter itu.

Mendengar itu, Intan kaget. "Ya kan adek nikahnya sama Abang, kok harus ngirimin fotonya ke Abang?" ucap dia. Rio tersenyum, lantas tertawa. Namun, dia tetap meminta Intan berjanji. Janji itulah yang ditepati Intan pada 11 November lalu.

Sebenarnya, Intan sempat ragu. Dia tidak yakin bisa menepati janjinya kepada Rio tanpa berurai air mata. 
"Rasanya mau mengurungkan niat. Saya sanggup nggak ya..." ungkap sulung dua bersaudara itu. Namun, dia kemudian mengumpulkan nyali. Apalagi, Rio langsung meminta dia berjanji, bukan lewat mimpi.

"Walau raganya nggak ada di samping, Intan yakin dia bisa melihat calon istrinya cantik pakai baju putih yang dia pilihkan," ucap karyawan perusahaan farmasi dan alat kesehatan itu dengan suara tercekat menahan tangis.

Meski teramat berat, Intan lega karena sudah menunaikan janji kepada cinta sejatinya.

Selain Intan, keluarga Rio juga sangat kehilangan sosok yang dikenal pandai tersebut. "Apalagi, ibunya. Setiap hari nangis. Kalau saya terpuruk, siapa yang menguatkan orang tua Rio. Orang tua saya juga pasti sedih melihat saya sedih," papar Intan.

Intan terlihat kuat, selalu berusaha tersenyum. "Sedih cukup sendiri aja, nggak usah dibagi sama orang," ucapnya. Namun, Intan manusia biasa. "Momen nangisnya malam, habis salat," sambung dia. Kalau sudah begitu, dia memperbanyak istigfar.

Dari kejadian itu, Intan merasakan hikmahnya. Jadi lebih dekat dengan Allah, lebih rajin beribadah. "Lebih tahu arti kehidupan. Bahwa hidup harus diperjuangkan sampai akhir hayat," paparnya. (R01)

Listrik Indonesia

#Pesawat Lion Air Jatuh di Tanjung Karawang

Index

Berita Lainnya

Index