GAWAT...Ada Kantor Diduga Sekretariat LGBT di Jalan Uka Pekanbaru

GAWAT...Ada Kantor Diduga Sekretariat LGBT di Jalan Uka Pekanbaru
Kantor Sekretariat Organisasi LGBT di Jalan Uka Pekanbaru.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Warga mengaku resah dengan adanya kantor diduga sekretariat kelompok LGBT di Jalan UKA Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. 

Warga sekitar mengaku resah karena menilai bahwa kelompok menyimpang ini berbahaya, jika sudah berkantor maka dipastikan kelompok ini akan berkembang pesat di Kota Bertuah.

"Saya dapat informasi dari Ustadz Roni Candra dan kami cek ke lapangan dan memang ada rumah itu di sana, ada plang namanya OPSI Riau. Saya cek di Map Google," kata salah seorang warga Jalan Uka Haidi seperti dikutip dari datariau.com, Senin (14/1/2018).

Dikatakannya, saat turun ke lokasi, warga tidak menemukan ada kegiatan apa-apa di rumah itu. "Saya inisiatif kemarin turun. Tak ada kegiatan, bagusnya memang dipantau," sebutnya.

Posisi rumah tersebut, lanjut Haidi, tidak jauh dari Pasar Uka dan masuk ke dalam gang dengan posisi rumah yang bisa dikatakan agak tersembunyi. 

Haidi selaku warga sekitar dan berprofesi sebagai seorang guru, merasa khawatir adanya kelompok LGBT berkantor di daerah mereka.

"Harapan kita jangan sampai ada, jangan kasih ruang organisasi seperti LGBT di daerah kita. Anak-anak sekolah kita khawatir. Warga di sini tak tahu itu kantor apa, kita yang tahu punya tanggung jawab moril," tegasnya.

Saat dikonfirmasi melalui nomor seluler yang tertera di plang rumah tersebut, seorang yang mengaku bernama Ruli menjelaskan bahwa memang mereka organisasi yang terdiri dari kelompok Waria atau Transgender yang biasa disebut LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). OPSI sendiri singkatan dari Organisasi Perubahan Sosial Indonesia.

"Kita organisasi yang bergerak di bidang isu kesehatan HIV AIDS. Dua tahun kantor (disana). Kegiatan sosialisasi bersama teman-teman komunitas," kata Ruli.

Ditanyakan apa benar ini organisasi LGBT, Ruli mengatakan memang anggotanya para LGBT namun bukan wadah LGBT, karena organisasi ini untuk merangkul kaum LGBT agar terhindar dari bahaya HIV dan AIDS, mengingat bahwa kelompok LGBT merupakan kelompok yang beresiko tinggi terdampak virus berbahaya tersebut.

"Kalau dibilang fokus ke LGBT waria dan sebagainya, wajar kita fokus ke mereka karena kita tahu mereka yang betul-betul berisiko tinggi di situ, merangkul mereka agar bisa menjaga kesehatan mereka dari hidup mereka yang tidak pakai pengaman, semenjak kita sosialisasikan menjadi pakai pengaman. Rata-rata anggota LGBT iya," jelasnya lagi.

Untuk di Riau, lanjut Ruli, ada 3 orang pengurus yakni Koordinator, Sekretaris dan Bendahara. Sementara untuk anggota, Ruli masih belum mau merincikan ada berapa banyak. 

Untuk kegiatan memang tidak mereka lakukan di kantor, karena kantor tersebut hanya dihuni tiga pengurus tersebut sehari-hari.

"Jarang ngumpul (di kantor), ketemu di luar, di Sekretariat cuma bertiga, koordinator, sekretaris dan bendahara, di Riau tidak ada ketua tapi koordinator, di nasional ada Liana (pimpinan), izin ada di Kesbangpol," terangnya.

Ruli menjelaskan bahwa komunitas ini tidak dikhususkan untuk kalangan LGBT saja, melainkan terbuka juga untuk masyarakat umum yang ingin bergabung. 

"Kegiatan terakhir kita kemarin Hari Kekerasan Perempuan Desember kemarin, membahas isu HIV AIDS terhadap perempuan, fokus isu kesehatan HIV dan AIDS, bukan menjadi wadah teman-teman LGBT, di sini mendidik teman-teman bisa berperilaku dengan baik. Pengurus ada 3 orang, di dalamnya ada transgender waria," pungkasnya. 

Sementara itu berdasarkan penelusuran Riausky.com, OPSI adalah suatu organisasi berbentuk perkumpulan yang keanggotaannya individual dan merupakan wadah bagi pekerja seks perempuan, waria dan laki-laki. 

Diinisiasi dalam sebuah lokakarya nasional pada tanggal 28 November 2008 di Jakarta, Persiapan Pembentukan OPSI dibentuk dengan tujuan untuk memperjuangkan terpenuhinya hak-hak konstitusi pekerja seks sebagai warga negara, menghilangkan stigma terhadap pekerja seks, mendorong terlibatnya pekerja seks secara penuh dan bermakna dalam penanggulangan HIV – AIDS hingga ke level pengambilan kebijakan yang menyangkut pekerjaan dan kehidupan pekerja seks. 

OPSI menganut dan berupaya menginternalisasikan nilai-nilai: Anti kekerasan, Imparsial, Non diskriminasi, Kesetaraan gender, Pluralisme, Keadilan, dan Transparansi. (R06)

Listrik Indonesia

#Homo #Gay #Lesbian #Sejenis

Index

Berita Lainnya

Index