Pemprov Riau Ingin Perkuat Indonesia dengan Keluarga Sejahtera

Pemprov Riau Ingin Perkuat Indonesia dengan Keluarga Sejahtera

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus berupaya dalam memperkuat Indonesia. Salah satu dari upaya tersebut adalah membimbing ibu rumah tangga agar menghasilkan keluarga yang sejahtera.

"Kita perkuat Indonesia dengan pemberdayaan keluarga agar keluarga sejahtera. Bapak Pj Gubernur kita juga punya pemikiran yang sama untuk perkuat organisasi PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) di seluruh Provinsi," ucap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Prov Riau, Djoko Edy Imhar.

Hal itu ia sampaikan saat membuka kegiatan peningkatan kesadaran keluarga dalam membangun kerjasama antar keluarga, warga, dan kelompok masyarakat khususnya di Provinsi Riau. Kegiatan itu diadakan di Hotel Furaya, Selasa (2/7/2024).

"Kenapa keluarga? Keluarga adalah unit sosial terkecil yang sangat terkait dengan terbangunnya ikatan, bahkan ikatan darah. Dari unit utama ini kita bangun rasa nyaman, aman, serta tanggung jawab untuk sejahterakan anggota keluarga dan nantinya negara," terangnya.

Djoko Edy tambahkan, banyak tekanan yang dihadapi sendirian oleh ibu rumah tangga. Oleh sebab itu, perlu diadakannya pendekatan secara berjenjang agar tanggung jawab yang ia pikul sendiri terbagi secara proporsional.

"Secara berjenjang ada pendekatan, agar tanggung jawab terbagi secara proporsional, untuk ibu yang mengurus rumah tangga dan juga kepala keluarga," lanjutnya.

Kegiatan ini ia anggap perlu karena di tiap unit, di tiap keluarga ada permasalahan yang berbeda. Ini adalah tugas Dinas PMDDukcapil dan Tim Penggerak (TP) PKK untuk berdayakan kesejahteraan agar harmonisasi hubungan bisa terbangun dengan baik.

Pj Ketua TP PKK Provinsi Riau, Adrias Hariyanto berharap kegiatan ini diteruskan kepada pengurus PKK dan kader lainnya di wilayah Kabupaten/Kota masing-masing. Dikarenakan, para peserta yang hadir merupakan perpanjangan tangan dari Provinsi dan langsung ke masyarakat.

"Kalau kami Provinsi terlalu luas, banyak yang harus ditunggu. Kalau dari Kota/Kabupaten kan langsung berhadapan dengan masyarakat," katanya.

Adrias juga sampaikan untuk menyampaikan materi secara santai dan lebih banyak berdiskusi untuk bertukar pikiran. Jika tidak, permasalahan dan solusi yang dibutuhkan akan susah didapat.

"Ibu-ibu disini pinter, tapi jangan yang terlalu formal. Harus santai, diskusi, sharing. silaturahmi, jadi mudah diterima," ucapnya.

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index