Syamsuar Prihatin, Wajib Belajar 12 Tahun Belum Terlaksana di Beberapa Kabupaten/Kota

Syamsuar Prihatin, Wajib Belajar 12 Tahun Belum Terlaksana di Beberapa Kabupaten/Kota
Syamsuar saat berkampanye di salah satu daerah di Riau.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Calon Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi punya keprihatinan tersendiri terkait permasalahan pendidikan di Riau.

Disebutkan dia, Masih ada ditemukan masyarakat di kabupaten/kota se Riau khususnya pemilih pemula yang tidak ingin menuntaskan jenjang pendidikan 12 tahun. 

Alasanya selain biaya sekolah yang tinggi, jarak rumah dengan gedung sekolah juga cukup baik dan akses jalannya buruk.

Dikatakan calon gubernur Riau nomor urut 1, Syamsuar, jika hal itu dibiarkan berkelanjutan maka sumber daya manusia (SDM) di Riau akan jauh dari baik, sehingga Riau menjadi provinsi yang unggul dan bermartabat prosesnya akan lambat.

"Kemarin waktu kita kampanye, ada sekumpulan anak-anak yang kita datangi dan kita tanya sekolah di mana, kelas berapa dia jawab tidak sekolah lagi. Padahal usianya baru 14 tahun dan harusnya masih duduk di bangku SMP, alasannya sekolah itu mahal. Dan alasan itu juga kita temukan di daerah lainnya," kata Bupati Siak dua periode yang tengah mengambil masa cuti ini.

Dalam misinya menjadi gubernur Riau, Syamsuar bertekad merubah mainset masyarakat bahwa pendidikan 12 tahun itu wajib. Ia akan berlakukan perda wajib belajar 12 tahun di seluruh wilayah Riau. Program pendidikan yang telah disusunnya akan sangat membantu masyarakat miskin atau kurang mampu.

"Tidak ada lagi anak Riau yang putus sekolah karena biaya sekolah mahal, nanti akan kita buat gratis. 

Setelah lulus SMA atau SMK pemuda-pemudi ini bisa mengikuti program di Balai Latihan Kerja yang bekerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja seperti yang sudah dilaksanakannya di Kabupaten Siak," kata Syamsuar lagi.

Melalui Balai Latihan Kerja ini nantinya, anak-anak Riau akan dengan mudah meraih sertifikat keahlian untuk bekerja di sebuah perusahaan. Selama ini, salah satu alasan penolakan perusahaan terhadap anak tempatan karena tidak memiliki sertifikat meskipun memiliki skil.

"Insya Allah kita akan buat BLK di Riau ini, untuk di daerah yang sudah memiliki BLK akan kita fungsikan sebagaimana mestinya. Bila perlu kita tingkatkan statusnya dengan kerjasama melalui Kementrian Ketenagakerjaan," tutupnya.(R08)

Listrik Indonesia

#PILGUBRI 2018

Index

Berita Lainnya

Index