Ciptakan Ekosistem Wakaf yang Kuat dan Berkelanjutan, Gubri Dorong Pembentukan BWI

Ciptakan Ekosistem Wakaf yang Kuat dan Berkelanjutan, Gubri Dorong Pembentukan BWI
Gubri H Syamsuar hadir sekaligus Memberikan Arahan pada Kegiatan High Level Meeting Implementasi Wakaf Uang, di Ruang Serbaguna Gedung A Lt. 3, Kantor Perwakilan BI Prov. Riau

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau digelar kegiatan High Level Meeting (HLM) dengan tema Gaining Commitment dan Penyamaan Visi Implementasi Wakaf Produktif di Provinsi Riau, Selasa (27/8/2019). 

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Bupati/Walikota, Kepala Kanwil Kementerian Agama Kab/Kota, Kepala MUI Kab/Kota dan Kepala BWI Kab/Kota dan dipimpin langsung oleh Gubernur Riau. 

Dalam pertemuan ini, Gubernur Riau menegaskan tentang pentingnya penciptaan eksosistem wakaf yang kuat dan berkelanjutan di Riau, salah satunya dengan membentuk BWI di Kabupaten/Kota yang belum ada. 

Selain itu juga, diharapkan dengan hadirnya para pemimpin dari berbagai Kabupaten ini diharapkan dapat mendukung pengembangan ekosistem wakaf produktif di daerahnya masing-masing.

Kemudian, dalam acara HLM ini juga disampaikan materi tentang skema-skema wakaf produktif oleh 3 orang narasumber, yaitu Ir. Rachmat Ari Kusmanto dari BWI Pusat, Dr. Dadang Muljawan dari Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia dan Dwi Irianti Hadiningdyah, Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan RI. 

Para narasumber sepakat bahwa wakaf itu tidak sebatas wakaf tanah atau perkuburan atau masjid saja. Namun wakaf juga bisa dalam bentuk uang, profesi atau bahkan juga dalam bentuk saham/kepemilikan perusahaan. Ini adalah bentuk-bentuk wakaf produktif yang manfaatnya bisa meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. 

Selain itu, terdapat satu instrumen wakaf yang baru dari BWI, yaitu Cash Wakaf Linked Sukuk yang merupakan wakaf uang yang ditempatkan pada surat berharga syariah negara (SBSN/Sukuk). 

Kemudian para narasumber juga menyampaikan bahwa untuk membentuk ekosistem wakaf yang kuat dan berkelanjutan, diperlukan kolaborasi antara Pemerintah Daerah, BWI, MUI dan juga Bank Indonesia kedepannya. 

Ekosistem wakaf yang kuat itu harus didukung oleh pemetaan wakif potensial yang komprehensif, pelatihan nazhir profesional, pemetaan mauquf alaihi serta didukung oleh sistem pelaporan dan pengawasan yang baik. 

Sebagai bagian penting dari penyiapan ekosistem wakaf kuat dan berkelanjutan ini, HLM hari ini akan dilanjutkan besok dengan kegiatan edukasi pengelolaan wakaf produktif yang dirangkaikan dengan sertifikasi nazhir wakaf uang. 

Kegiatan tersebut akan dihadiri oleh 100 (seratus) muballigh dan komunitas ulama pada hari pertama dan 60 (enam puluh) orang untuk kegiatan sertifikasi. yang Mayoritas peserta sertifikasi berpendidikan S2 dan bahkan terdapat 7 orang dengan latang belakang pendidikan doktoral. (R02)

Listrik Indonesia

#Bank Indonesia

Index

Berita Lainnya

Index