PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- KOTAKU adalah program pemerintah diharapkan menjadi “platform kolaborasi” yang mendukung penanganan kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 Ha yang dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia.
Program ini dilaksanakan melalui pengembangan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat, penguatan kelembagaan, perencanaan, perbaikan infrastruktur dan pelayanan dasar di tingkat kota maupun masyarakat, serta pendampingan teknis untuk mendukung tercapainya sasaran RPJMN 2015-2019 yaitu pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 persen.
Tujuan program adalah meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni , produktif dan berkelanjutan.
Untuk mencapai tersebut salah satunya telah dilakukan oleh lembaga Swadaya Masyarakat (LKM) Tuah Mandiri Kelurahan Simpang Tiga, dengan memberikan informasi mengenai program KOTAKU melalui media warga yang berbentuk Fotonovela, Spanduk, Baliho, dan Leaflet.
Dimana media warga tersebut memberikan informasi mengenai apa tujuan dari program KOTAKU, seperti apa program KOTAKu, sudah sejauh mana KOTAKU telah bekerja untuk mencapai tujuannya dilingkungan Kelurahan Simpang Tiga.
Pemasangan media warga dilakukan di 6 buah spanduk yang dipasang di titik-titik strategis.
Fotonovela dipasang dititik-titik strategis dan leaflet untuk masyarakat luas yang diletakkan di kantor lurah.
Pemasangan Media Warga bersamaan dengan penyerahan honor RTRW sekaligus Operasi Pasar Gas 3 Kg Kamis (21/12/2017).
Adapun harapan dari koordinator LKM tuah Mandiri Susilo dengan adanya pemasangan media warga ini, "dapat menumbuh kembangkan rasa peduli masyarakat dikelurahan Simpang Tiga pentingnya bergorong royong dan bekerjasama untuk menciptakan lingkungan yang bersih bebas dari kumuh, yang paling penting masyarakat tahu mengenai program KOTAKU yang ada diKelurahan. "
Sementara Tim Kreatif Media Warga Adamri Lubis menekankan kepada pemerintah baik Pemerintah Kota Pekanbaru, provinsi, dan pusat untuk dapat memberikan anggaran kepada LKM, seperti program PNPM terdahulu, sehingga program KOTAKU lebih tepat sasaran dan mencapai tujuan dari program tersebut.
Dimana apa yang diungkapkan oleh Adamri Lubis merupakan kegelisahan dari LKM Kota Pekanbaru, karena tidak ada lagi anggaran untuk daerah Pencegahan beberapa tahun belakangan, padahal sebenarnya daerah tersebut masih perlu perhatian dari pemerintah, menjadi keterbatasan bagi LKM untuk mewujudkan tujuan kotaku.(R06)
Listrik Indonesia
